Sheryl Gething (19) masuk industri musik Indonesia berkat drumer Winner, Posan Tobing. Pria mantan personel Kotak itu kemudian menjadi produser perempuan yang akrab dipanggil Shae (baca: Sye) tersebut. Album Shae the First dirilis. Peluncuran Shae the First ditandai dengan melempar single-single andalan. Tak cuma di Indonesia, Shae juga merilis single jagoan di Malaysia. Dengan berbagai pertimbangan, single andalan itu dibuat berbeda. Lagu Sayang di Malaysia dan Kok Telpon-Telpon Sih dirilis di Indonesia. Respons yang didapat ternyata sangat berbeda. Kalau di Indonesia belum banyak yang tahu nama Shae, di Malaysia berkat Sayang, Shae sekarang menjadi begitu populer. Banyak stasiun televisi, media cetak, dan radio yang memberitakannya. Banyak orang yang ingin tahu sosoknya. Shae pun menyempatkan diri melakukan promo khusus ke Malaysia bulan lalu selama sembilan hari. Selama di sana, waktunya dihabiskan untuk mengisi acara televisi dan radio, jumpa fans, serta wawancara dengan media cetak. ’’Kalau buat saya pribadi sih, nggak jauh beda mau di mana saja,’’ kata Shae. ’’Mau di Indonesia, Malaysia, atau Afrika sekalipun, kalau diberi kesempatan untuk menghibur dan mereka terhibur, ya saya senang,’’ lanjutnya. Selama kunjungan itu, Shae tentu saja tak hanya ditanya soal album. Kehidupan pribadinya juga menjadi topik para penanya. Shae tak berkeberatan menjawab. Bagi dia, itu sudah menjadi hal yang harus dilakukan. ’’Orang suka dengan lagunya. Lalu, banyak yang ingin mengenal,’’ katanya. ’’Kalau tiba-tiba lagi jalan terus ada yang minta foto dan mereka bilang kakak yang kemarin nyanyi di acara TV ini ya, kayak begitu bagi saya luar biasa,’’ ungkapnya. Menjadi penyanyi adalah salah satu keinginannya. Pada dasarnya, Shae suka seni. Waktu kelas lima SD, dia dan adiknya mengikuti casting peran pendukung di sekolah. Film itu adalah Untuk Rena yang dibintangi Maudy Ayunda dan Surya Saputra. ’’Saya belum lolos. Yang lolos adik saya,’’ ceritanya. Casting selanjutnya adalah untuk sebuah show di TransTV. Shae diminta menyanyi dan bermain sketsa. ’’Di situlah kali pertama aku nyanyi di TV,’’ imbuhnya. Karena itu, setelah sekarang terwujud, dia tidak akan menyia-nyiakan kesempatan tersebut. Ini adalah passion dia. ’’Saya sudah lama menginginkan ini dan tidak pernah berhenti menginginkannya. Jadi, ketika sudah dapat, saya nggak akan menyia-nyiakan,’’ tegasnya. (jan/c5/ayi)
Dari Sayang Jadi Personal
Minggu 31-03-2013,08:43 WIB
Editor : Dedi Darmawan
Kategori :