Arus Balik Liburan, Jalur Pantura Wilayah Kota Cirebon Masih Padat

CIREBON-Arus balik libur tahun baru mengalami peningkatan. Arus kendaraan yang melintasi wilayah Kota Cirebon dari arah Jawa menuju Jakarta terus memadati sejumlah titik. Meskipun tidak sepadat pada sehari sebelumnya, Selasa (1/1) malam, iring-iringan kendaraan sepeda motor berplat B memadati sejumlah ruas jalan seperti Jalan Ahmad Yani dan Jalan Brigjen Dharsono, Rabu (2/1). Menurut Kepala Bagian Operasional Satlantas Polres Cirebon Kota, Ipda Joni, pihaknya telah melakukan beberapa langkah untuk mengurai kepadatan kendaraan. Diantaranya dengan menyiagakan anggota di sejumlah ruas jalan yang dilalui oleh para pemudik balik. “Dalam operasi lilin lodaya 2018 ini antisipasi yang kita lakukan untuk arus balik kendaraan sama saja dengan saat arus mudik lalu. kita selalu berkoordinasi, jika ada kepadatan kita coba akan menguraikan dengan melakukan rekayasa lalu lintas. Tapi sejauh ini tidak ada kepadatan yang berarti. Masih lancar,” ujarnya. Dikatakan Joni, sejumlah petugas masih di tempatkan di sejumlah titik untuk melakukan pengaturan arus lalu lintas pada titik titik yang menjadi simpul kemacetan dan rawan kecelakaan seperti di Jalan Ahmad Yani dan Jalan Brigjen Dharsono dan Persimpangan Kedawung. Ditambahkanya, selama operasi lilin lodaya 2018 yang dimulai sejak tanggal 20 Desember 2018 sampai dengan 1 Januari 2019, ada peningkatan kendaraan yang masuk ke wilayah hukum Polres Cirebon. Hal itu, menurutnya, terjadi karena bertambahnya jumlah swalayan atau mal serta tempat wisata di Kota Cirebon. “Ada peningkatan volume kendaraan yang memasuki Kota Cirebon di musim liburan dan tahun baru tahun ini. Mungkin karena ada banyaknya swalayan atau mal dan tempat wisata yang menjadi tujuan wisatawan jadi dibanding tahun lalu ada penambahan,” tuturnya. Terkait dengan operasi lilin lodaya, diakuinya berjalan lancar tanpa hambatan yang berarti. “Alhamdulillah, selama operasi lilin lodaya 2018 di wilayah hukum Polres Cirebon Kota berjalan ramai lancar, tanpa ada gangguan ketertiban yang berarti,” jelasnya. (awr)