Gerakan #2019gantipresiden Meluas

Kamis 03-01-2019,16:31 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

JAKARTA-Geliat gerakan #2019gantipresiden merupakan salah satu slogan yang sempat mewabah di Indonesia. Hal tersebut hingga saat ini masih mendapatkan respons beragam dari beberapa pihak. Salah satunya Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin. Dia menilai bahwa gerakan #2019gantipresiden masih memiliki kekuatan dengan dibuktikannya aksi Reuni Akbar Mujahid 212, awal Desember lalu, yang sukses mengumpulkan jutaan orang di pusat ibukota. \"Tidak dapat dipungkiri, acara Reuni Akbar Mujahid 212 kemarin membangkitkan isu tersebut, yakni #2019gantiPresiden,\" ujar Ujang saat dihubungi Fajar Indonesia Network (FIN) di Jakarta. Namun demikian, akademisi Universitas Al-Zahar Indonesia (UAI) ini menuturkan, gerakan yang diinisiasi oleh politisi PKS, Mardani Ali Sera, itu harus disertai langkah konkrit dan tepat oleh kubu Prabowo Subijanto-Sandiaga Uno dengan mengambil langkah cerdas sebelum diredam oleh kubu petahana, yakni Joko Widodo (Jokowi)-Maruf Amin. \"Sudah pasti tidak akan diberi peluang oleh incumbent. Oleh karena itu, Tim Pak Prabowo dan Sandi harus menyusun langkah yang sinergis dan cerdas\" pungkas Ujang. Sementara itu, Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN), Arya Mahendra Sinulingga menilai, gerakan #2019gantipresiden sudah keok dan tidak mendongkrak elektabilitas Prabowo Subianto. Hal ini terbukti turunnya suara Prabowo di sejumlah survei. \"Ketika Pak Prabowo deklarasi, suaranya turun. Ada ketidaknyambungan antara ganti Presiden dengan Prabowo. Harusnya, isu ganti Presiden namanya harus naik. Ini nggak. Ini kan saya lihat dari angka. Harusnya berkorelasi,\" ucap Arya di Jakarta. Dia menduga, koalisi Prabowo masih kebingungan. \"Terbukti ketika Pak Prabowo dideklarasikan, nggak naik. Jangan-jangan saat ini belum menemukan formula yang tepat,\" ungkap Arya. Terpisah, Wakil Ketua Majelis Syuro DPP PKS Hidayat Nur Wahid membantah bahwa antusiasme gerakan #2019gantipresiden saat ini lemah atau tidak memiliki arah. Justru sebaliknya, politisi yang juga sebagai wakil ketua MPR RI ini menilai, gerakan tersebut akan terus bergulir dan semakin meluas ke seluruh wilayah di Indonesia. Hal tersebut tampak nyata saat Prabowo-Sandi menyambangi sejumlah wilayah di Indonesia. \"Yang terjadi di lapangan, kehadiran masyarakat menyambut Pak Prabowo-Sandi juga amat sangat heroik dan selalu membeludak,\" ujarnya di Gedung Nusantara III, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta. Menurut Hidayat, #2019gantipresiden bukan hanya jargon belaka melainkan gerakan nyata yang dari para pendukung Prabowo-Sandi. \"#2019gantipresiden bukan sekadar hastag. Semua larut dalam gerakan nyata. Kalau ganti presiden kan berarti tidak mendukung Pak Jokowi-Ma\'ruf. Itu otomatis akan bergerak dan terus bergulir semakin meluas baik dalam dan luar negeri,\" tegasnya. (frs/fin)

Tags :
Kategori :

Terkait