Hujan, Proyek Jl Evakuasi Kembali Dikeluhkan Masyarakat

Jumat 04-01-2019,17:30 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

CIREBON-Proyek peningkatan jalan dan trotoar di Jalan Evakuasi dinilai banyak pihak berjalan stagnan. Akhir tahun lalu, seharusnya proyek tersebut selesai. Kenyataan di lapangan tidak demikian. Berbagai keluhan dari masyarakat dan sorotan tajam dari warga setempat sering terlontar. Ketua Komisi II DPRD Kota Cirebon Agung Supirno mengungkapkan, tiap hari dirinya mengamati Jalan Evakuasi. Seperti pada Kamis pagi (3/1), dia melihat sendiri tidak satupun ada pekerja di proyek tersebut. \"Saya langsung telepon Pak David (Kabid Bina Marga) untuk meningkatkan pengawasan terhadap pekerjaan proyek di Jalan Evakuasi,\" ujarnya kepada Radar Cirebon. Agung mengingatkan, agar addendum 50 hari kerja ini dipergunakan secara maksimal dikerjakan. Jangan sampai kontraktor setelah diberi perpanjangan waktu malah berleha-leha. Kalau terjadi demikian, habis addendum proyek tetap belum selesai juga. \"Saya mulai skeptis 50 hari proyek bisa selesai. Itu 50 hari waktu yang sedikit untuk mengerjakan proyek yang masih banyak pekerjaan,\" katanya. Dari pengamatan lapangan, tidak ada sama sekali progres pekerjaan yang signifikan. Seperti yang diungkapkan Kabid Bina Marga. Pada Awal Desember 2018, dia menyebutkan proyek Jalan Evakuasi sudah 60 persen. Sampai sekarangpun belum jelas juga penambahan progresnya. \"Saya menilai, kerugian masyarakat sudah bisa dilihat. Pengguna jalan jadi terganggu, pelaku usaha menurun drastis omsetnya akibat galian yang tak kunjung usai,\" kata Agung. Dia meminta pengawasan dari bina marga terhadap pekerjaan itu berurutan. Setelah digali seharusnya segera ditutup dengan culvert box. Galian tidak boleh ditinggal begitu saja. Sebab dapat membahayakan pengendara dan menutup akses jalan masyarakat dan pelaku usaha. Opini masyarakat sekarang ini, kata dia, sudah terbentuk, terkait Jalan Evakuasi adalah jalan yang harus dihindari pada pagi dan sore hari, karena kemacetan dan penyempitan jalan. \"Saya yang ditinggal di Penyuken, Kalitanjung selalu menghindari jalan ini kalau pulang kerja. Mungkin masyarakat juga melakukan hal yang sama,\" tandasnya. Sementara itu, Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (DPUPR) Hanry David membeberkan, ada dua proyek yang mendapatkan addendum. Yakni, Jalan Pangeran Drajat dan Jl Evakuasi. Secara detail dia belum mengetahui berapa progresnya, karena masih dihitung oleh pihak konsultan. David meyakini, tambahan waktu 50 hari yang disepakati sejak kontrak selesai pada tanggal 25 Desember lalu, bisa menuntaskan pekerjaan tersebut. Tambahan waktu diputuskan setelah melalui negoisasi dengan masyarakat dan perusahaan yang terdampak. \"Untuk Jalan Evakuasi sudah sampai tahap pengerukan drinase atau membuat saluran air di depan RS Medimas. Sedangkan yang di Drajat tinggal beberapa titik leburan drainase dan trotoar,\" ucapnya seusai pertemuan di Balai Kota. Dari pantauan Radar Cirebon, proyek galian di Jl Evakuasi menyebabkan lalu lintas terganggu. Dampaknya lebih terasa saat hujan. Warga yang melintas mengeluhkan jalan yang licin juga genangan saluran. Bahkan genangan ini harus dipompa. (gus)

Tags :
Kategori :

Terkait