CIREBON–Mewujudkan visi Sehat Hijau Agamis Tentram dan Inovatif (SEHATI), Dinas Lingkungan Hidup Kota Cirebon menata kembali keberadaan Tempat Pembuangan Sementara (TPS) sampah di Jl Wahidin dan Jl Kesambi. Dua TPS utama itu akan alih fungsi sesuai tata ruang. Berada tepat di jalan protokol yang padat, pemandangan sampah dan bau menjadi tidak terhindarkan. Untuk itu, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) menata kembali agar keberadaan TPS tidak mengganggu keindahan kota. “TPS Jl Wahidin pindah ke Krucuk. Untuk TPS Jl Kesambi, akan dibuat taman atau trotoar. Bekas kedua TPS itu kita alih fungsikan,” ujar Sekretaris Daerah Kota Cirebon Drs H Asep Deddi MSi kepada Radar Cirebon. Kepala DLH Kota Cirebon Drs H RM Abdullah Syukur MSi menambahkan, untuk penanganan sampah, perlu keterlibatan aktif dari masyarakat. Karena itu, pihaknya akan terus melakukan sosialisasi dan langkah inovasi, agar meningkatkan kesadaran masyarakat untuk lebih peduli terhadap persoalan sampah. Seperti, mulai memilah sampah organik dan non organik. Membuang sampah pada tempatnya, hingga membuat bank sampah di setiap RW. Untuk TPS Jl Wahidin, direncanakan akan dipindahkan ke TPS di Krucuk. Untuk TPS Jl Kesambi, disosialisasikan kepada masyarakat untuk ditutup. Bekas keduanya, bisa kembali menjadi trotoar dan jalan, bisa pula diubah untuk taman. Syukur berharap agar seluruh elemen masyarakat dan swasta, dapat lebih bijak dalam mengelola sampah. Sehingga volumenya tidak terus bertambah. Meskipun demikian, DLH terus melakukan langkah inovasi agar persoalan sampah dapat terminimalisir. Wakil Walikota Cirebon Dra Hj Eti Herawati mengungkapkan, kesadaran masyarakat menjadi faktor penting dalam pengelolaan sampah. Pada sisi lain, pemerintah akan terus melakukan kebijakan strategis untuk meminimalisir sampah di Kota Cirebon. “Sampah setiap hari ada. Kita lakukan langkah inovasi agar sampah bernilai rupiah,” tukasnya usai mengikuti gowes bersama segenap jajaran Pemda Kota Cirebon dan meninjau lokasi TPS, Jumat (4/1). Dengan pemilahan sampah non organik seperti bekas botol plastik, dapat dijual. Atau, kata Eti Herawati yang akrab disapa Eeng ini, setiap RW membuat bank sampah yang pastinya akan bernilai rupiah. Terlebih, RW 08 Merbabu Asih Kota Cirebon mendapatkan penghargaan nasional terkait bank sampah. Hal ini dapat dibagikan ilmu dan pengalamannya kepada RW lain agar memiliki bank sampah. Sementara sampah organik, dapat diubah menjadi kompos. Hal ini juga bermanfaat bagi masyarakat itu sendiri. (ysf)
Dua TPS Utama Segera Alih Fungsi
Sabtu 05-01-2019,13:30 WIB
Editor : Dedi Haryadi
Kategori :