Inul Merasa Menjadi ATM KCI

Jumat 05-04-2013,08:58 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

SIDANG perkara bisnis karaoke Inul Daratista, Inul Vizta, yang digugat Karya Cipta Indonesia (KCI) seharusnya kembali digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, kemarin. Namun, sidang itu terpaksa ditunda karena adanya surat permintaan dari KCI. Inul yang sudah mempersiapkan diri pun mengaku kecewa. \"Saksi kita sudah komplit, akan ada lima saksi fakta dan saksi ahli. Saya kecewa sekali hari ini ditunda. Kan butuh waktu lagi buat saya, urusan pekerjaan jadi terbengkalai,\" ujar Inul dengan nada tinggi saat ditemui di PN Pusat. Menurut kuasa hukumnya, Hotman Paris Hutapea, penundaan sidang itu dikarenakan sikap Inul yang sudah berkoar-koar mengumumkan bendera perang. Ia menuturkan, itu membuat KCI sedikit gemetaran. \"Sebenarnya hari ini menarik, karena mereka seolah-olah masih berhak menarik royalti lagu-lagu internasional padahal sudah didepak dari CISAC (Confederation of Societies of Authors and Composers),\" ujar Hotman. \"Menang kalah nggak masalah bagi Inul, yang jadi masalah bagi Inul adalah jangan dibuat sebagai anjungan tunai mandiri (ATM) dengan dasar pemungut hak royalti dengan tameng UU Hak Cipta khusus,\" tandasnya. Ia semakin yakin pihaknya benar dan siap melawan di persidangan dua minggu lagi. \"Yang paling memalukan, dia (KCI) menuduh Inul melanggar hak cipta, tapi mengirim invoice,\" kata Hotman. Jika memang KCI masih menuding Inul melanggar hak cipta, lanjutnya, ia bisa menuntut balik atas tuduhan pencemaran nama baik. Dan jika memang KCI tak lagi bisa diajak bekerja sama dengan baik dan tak kunjung menemukan solusi, ia tak ragu menghapus lagu-lagu KCI dari bisnis karaokenya. \"Jika begitu, para pencipta lagu akan menjadi korban. Makanya, pencipta lagu yang merasa dirugikan, datang ke sidang tanggal 18 nanti,\" katanya. Perseteruan ini berawal dari pihak KCI yang menuduh adanya pelanggaran hak cipta yang dilakukan oleh Inul Vizta. Sejak dituntut KCI, pemilik goyang ngebor itu disomasi oleh puluhan cabang Inul Vizta yang meminta kejelasan izin usaha. “Nih badan saya kurus banget nih, gara-gara banyak mikir, ngurus perusahaan 80 cabang di Indonesia. Disomasi anak-anak di outlet pada nanya dan minta jalan keluar,” keluh istri Adam Suseno ini. (mer)

Tags :
Kategori :

Terkait