Hebat! Puskemas Cibogo Memecahkan Rekor Mendapat Predikat Paripurna

Jumat 25-01-2019,17:30 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

CIREBON-Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon menorehkan prestasi baru. Tidak ada target sebelumnya. Semuanya tak menyangka meraih predikat paripurna. Predikat itu diterima Puskemas Cibogo, Kecamatan Waled dari Kementerian Kesehatan RI. Di Jawa Barat, hanya empat puskemas yang mendapat akredikasi predikat paripurna. Kabupaten Cirebon, Kota Bandung, Kota Bekasi, dan Kabupaten Bogor. Dari 60 puskemas di Kabupaten Cirebon, hanya Puskemas Cibogo yang mendapat predikat paripurna. Predikat ini paling tinggi lantaran urutannya adalah dasar, madya, utama dan paripurna. Itu kebanggan baru bagi Kepala Puskemas Cibogo Juju Juarsa dan Kepala Dinas Kesehatan Hj Enny Suhaeni SKm MKes serta tenaga kesehatan di lingkungan Pemerintah Kabupaten Cirebon. \"Tidak pernah terpikirkan oleh benak saya akan mendapatkan penilaian predikat paripurna. Bahkan, targetnya adalah madya dan utama. Makanya, saya beranikan nazar. Eh ternyata alhamdulillah dapat paripurna. Makanya, saya penuhi nazar saya,\" ujar Juju kepada Radar Cirebon saat ditemui di kantor Dinas Kesehatan, Kamis (24/1). Juju menyampaikan, untuk meraih predikat terbaik, tidak mudah. Sebab, ada sembilan bab yang menyangkut tiga pokja di puskesmas. Yakni, Pokja Adiministrasi Manajemen, Pokja Usaha Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Pokja Usaha Kesehatan Perorangan (UKP). \"Dalam penilaian akreditasi hingga mendapatkan predikat paripurna lantaran dari keseluruhan yang menjadi penilaian, angkanya 80 ke atas semua dari 776 elemen penilaian. Jelas, ini kepercayaan luar biasa bagi kami,” katanya. Setidaknya, lanjut Juju, predikat tersebut mampu memotivasi bagi seluruh kepala puskemas lainnya dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Rasa bangga itu terlihat di raut wajah Juju Juarsa. Bahkan, selama enam hari dia rela berjalan kaki dari Puskesmas Cibogo hingga Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon di Sumber sebagai ungkapan rasa syukur. Itu bagian dari nazar Juju. Dalam memenuhi nazarnya, dia mulai berjalan kaki pada Sabtu (19/1), tepat pukul 06.00-08.00 pagi dari Puskesmas Cibogo ke Puskemas Karangsembung. Minggu (20/1) dari Puskesmas Karangsembung-Desa Waruduwur Kecamatan Mundu mulai pukul 06.00-11.00. Hari berikutnya, start pukul 05.00 pagi sampai 08.30 dari Waruduwur-Kalitanjung Kota Cirebon. Memasuki hari keempat (Selasa, red) perjalanan dihentikan sementara untuk beristirahat. \"Kaki sudah tidak kuat, kram. Apalagi, jalan kaki sendirian,\" ujar Juju. Keesokan harinya, sambung Juju, perjalanan dilanjut kembali dari RS Budiasta Kalitanjung sampai ke Puskemas Sendang. Perjalan itu, start pukul 05.45 sampai 06.45 pagi. Terakhir, pada Kamis (24/1), dari Sendang ke Dinkes Kabupaten Cirebon. \"Alhamdulillah akhirnya sampai juga di Sumber, di Kantor Dinas Kesehatan jam 08.00. Karena start-nya jam 07.15 pagi, jika ditotal, waktu perjalanan dari Puskesmas Cibogo sampai Sumber kurang lebih 12 jam lebih 30 menit dalam lima hari,\" paparnya. Sementara itu, Enny mengaku, capaian Puskesmas Cibogo mendapatkan predikat paripurna sangat membanggakan dan menjadi sejarah baru selama akreditasi puskemas di Kabupaten Cirebon. \"Alhamdulillah, Kabupaten Cirebon pecah telor. Apalagi, Puskesmas Cibogo mampu mendapatkan akreditasi paripurna bersama tiga puskesmas lainnya di kota/kabupaten yang ada di Jawa Barat. Padahal, Puskemas Cibogo baru ikut akreditasi, tapi lompatannya sangat luar biasa,\" tuturnya. Enny mengungkapkan, di 2018, puskesmas yang diakreditasi ada 20. Ada delapan puskesmas dan semuanya memenuhui target, bahkan lebih. Dan hasilnya sudah keluar. Sementara sisanya belum muncul. Meski demikian, pihaknya berharap, 12 puskesmas yang hasilnya belum muncul, mampu menorehkan prestasi seperti Puskesmas Cibogo. “Keseluruhan puskesmas yang sudah diakreditasi yakni 36 puskesmas. Predikat yang diraih yaitu satu paripurna, 15 utama, 12 madya dan delapan predikat dasar,” tandasnya. Dia menambahkan, semua target yang tercapai itu tentu dari kerja keras seluruh kepala puskemas dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Dengan adanya predikat ini, diharapkan mampu memberikan motivasi bagi para kepala puskemas lainnya. “Ini sangat luar biasa. Kabupaten Cirebon di 2016 lalu menjadi percontohan kota/kabupaten se-Jawa Barat. Di 2017 kita bagus, banyak mendapatkan madya dan utama. Di 2018 pecah telor, ada yang mendapatkan paripurna. Tentu ini yang sangat membanggakan kita semua,” pungkasnya. (sam)

Tags :
Kategori :

Terkait