Ridwan Kamil Minta Disdik Jabar Sebar Info Jurusan Perguruan Tinggi ke SMA/SMK

Sabtu 26-01-2019,07:00 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

BANDUNG–Siswa-siswi SMA dan SMK di Jawa Barat harus melek informasi mengenai jurusan di Perguruan Tinggi (PT) agar mereka tidak salah mengambil keputusan pada saat mendaftar kuliah. Hal ini diungkapkan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil (RK) saat acara Edu Passion yang digelar SMAN 3 Kota Bandung, belum lama in. “Mereka harus diberikan peta jalan agar tidak salah jurusan ketika hendak mendaftar kuliah atau melanjutkan pendidikan tinggi,” ungkapnya. Pria yang biasa disapa Kang Emil ini mengatakan, para siswa-siswi harus memilih jurusan di PT yang sesuai dengan kemampuan otak kiri atau kanannya. Juga secara psikologis, sesuai dengan minatnya. “Pengalaman saya, dulu bingung saat memilih jurusan karena tidak ada panduan. Akhirnya, bertanya ke sana-sini, yang terkadang sumbernya pun kurang credible. Jangan sampai peristiwa yang dialami oleh saya terjadi pada generasi sekarang,” katanya. Oleh sebab itu, dia pun langsung menginstruksikan kepada Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat beserta jajarannya agar semua sekolah setiap tahun menggelar informasi penjurusan yang diikuti oleh PTN dan PTS. “Saya minta ke Kadisdik Jabar untuk melaksanakan kegiatan informasi penjurusan. Edu Passion bisa menjadi contoh agar bisa dilaksanakan oleh seluruh SMA/SMK se-Jabar,” tegasnya. Dia berharap, informasi penjurusan ini dapat mendongkrak Angka Partisipasi Kasar (APK) Perguruan Tinggi di Jabar yang kini masih di angka 20 persen. \"APK PT kan belum maksimal, baru 20 persen. Artinya, indeks sarjana kita masih rendah. Maka, harus kita tingkatkan,\" ujarnya. Usai peresmian Edu Passion, Gubernur juga meresmikan penggunaan laboratorium komputer di SMAN 3 Bandung. Dalam kesempatan itu, Emil menambahkan, saat ini pintar saja tidak cukup bagi anak sekolah. Tetapi, harus memiliki tiga skill lain bila ingin sukses bersaing. Yaitu; bahasa, digital computer skill dan kepemimpinan. “Ini yang akan membedakan anak tersebut relevan atau tidak dengan perkembangan sekarang. Kalau tidak, maka akan ketinggalan,\" pungkasnya. (jun/rls)

Tags :
Kategori :

Terkait