Habis Obor Rakyat Terbitlah Indonesia Barokah

Sabtu 26-01-2019,20:24 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

Pada masa menjelang perhelatan Pilpres 2014 lalu, publik dibikin heboh dengan kemunculan Tabloid Obor Rakyat, sebuah tabloid “propaganda” yang isinya menyerang pasangan Jokowi-Jusuf Kalla.

Edisi pertama tabloid tersebut yang berjudul “Capres Boneka” terbit pada Mei 2014 yang kemudian disusul dengan muculnya edisi kedua yang berjudul “1001 Topeng Jokowi”.

Hal tersebut kala itu memaksa tim pemenangan Jokowi-Jusuf Kalla untuk melaporkan Tabloid Obor Rakyat pada pihak kepolisian. Dua orang di balik tabloid Obor Rakyat: Setiyardi Budiono dan Darmawan Sepriyossa dinyatakan bersalah dan dihukum 8 bulan penjara. Mereka dianggap melanggar pasal 310 ayat 2 Jo pasal 55 ayat 1 KUHP tentang pencemaran nama baik.

Kini, terbit Indonesia Barokah. Sementara Obor Rakyat memfitnah Jokowi, Indonesia Barokah memuat berita yang menyudutkan kubu Prabowo. Nama Jalan Haji Kirinkeman di Kampung Rawa Bacang, Kelurahan Jatirahayu, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi, Jawa Barat, mendadak tenar. Jalan itu menjadi tempat yang dicari-cari aparat kepolisian, TNI, hingga Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Musababnya, di jalan itulah penerbit tabloid Indonesia Barokah mencantumkan alamat kantor redaksinya. Sudah hampir sepekan ini tabloid itu menjadi sorotan karena memuat berita-berita yang menyudutkan capres-cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Banyak pihak yang kemudian menyamakan tabloid itu dengan Obor Rakyat, sebuah terbitan berisi fitnah terhadap Presiden Joko Widodo yang muncul saat Pilpres 2014. Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mengibaratkan tabloid \'Indonesia Barokah\' sebagai \'Obor Rakyat\', yang terbit pada Pilpres 2014. BPN Prabowo-Sandiaga menilai cara-cara penyebaran \'Indonesia Barokah\' sama seperti \'Obor Rakyat\'. \"Cara kerjanya ini kita lihat sistematis dan terstruktur. Sangat rapi, mengirimkan logistik ini ke mana-mana dalam jumlah banyak, ini juga uangnya banyak. Ada jutaan eksemplar yang dicetak. Saya menganalisis ini copy paste cara-cara \'Obor Rakyat\'. Ini (\'Indonesia Barokah\') ibarat \'Obor Rakyat\' jilid II,\" kata juru bicara BPN Prabowo-Sandi, Andre Rosiade, kepada wartawan, Kamis (24/1/2019). Diketahui, Tabloid Indonesia Barokah dikirim melalui jasa pengiriman PT Pos Logistik Indonesia, anak perusahaan PT Pos Indonesia (Persero). Tercatat ada sekitar 260.792 paket amplop kiriman, yang operasional pendistribusiannya melalui Kantor Pos Jakarta Selatan di Jalan RS Fatmawati, Cilandak Barat, Jakarta Selatan. Ratusan ribu eksemplar tabloid ber-tagline Membumikan Islam Rahmatan Lil’alamin disebar ke seluruh daerah di Pulau Jawa. PT Pos Indonesia menyatakan, tabloid Indonesia Barokah edisi Desember 2018 itu dikirim dengan jenis layanan Porto Dibayar Tunai. Artinya, paket kiriman besar itu menggunakan sistem pembayaran tunai tanpa perangko dan hanya satu resi. Ada dua kali pengiriman tabloid itu yang dialamatkan ke masjid-masjid dan pondok pesantren. “Pertama tanggal 10 Januari 2019. Kedua, tanggal 15-16 Januari 2019. Jumlah total kiriman sebanyak 260.792 pack, berat paket 2.000 gram per pack,” ucap Manager Public Relation PT Pos Indonesia, Tita Puspitasari, dalam keterangan tertulisnya, Jum’at, 25 Januari 2019. Pihak Kantor Pos Jakarta Selatan menyebut, paket tabloid itu awalnya diterima PT Pos Logistik Indonesia, yang beralamat di Gedung Pos Ibukota, Jalan Lapangan Banteng Utara, Pasar Baru, Sawah Besar, Jakarta Pusat. Setelah itu, semua barang dikirimkan ke kantor Pos Jakarta Selatan untuk didistribusikan. Pihak tabloid Indonesia Barokah sebagai pengirim menuliskan alamat masjid dan pondok pesantrennya yang akan dituju. Semua paket dimasukkan ke dalam amplop tertutup.  Ada standard operating procedure (SOP) baku setiap perusahaan jasa kurir yang tidak boleh membuka paket kiriman, karena sifatnya kerahasian surat itu sendiri. Dan semua ini dilindungi oleh aturan Undang-undang Nomor 38 Tahun 2009 tentang Pos. Dari sisi produksi sendiri, tabloid Indonesia Barokah cukup fantastis. Dari temuan di daerah, satu amplop besar cokelat berisi tiga eksemplar tabloid. Jika dikalikan dengan 260.792 paket, maka hasilnya adalah 782.376 eksemplar. Jumlah itu melampuai produksi media cetak manapun di Indonesia. Rata-rata perusahaan media cetak hanya mencetak 50.000-200.000 eksemplar setiap edisi. Dan tak semua percetakan ada yang bisa mencetak sebanyak itu dalam waktu singkat. Dari informasi yang diperoleh radarcirebon.com,, untuk ongkos cetak tabloid dengan berbagai format, yaitu delapan halaman, 12 halaman, dan 16 halaman, itu berbeda-beda. Tabloid berisi 16 halaman ini menampilkan 13 macam rubrik berita, mulai dari Mukadimah hingga Galeri. Ongkos cetak di perusahaan percetakan kelas menengah saja, untuk tabloid format 18 halaman dengan kertas HVS 70 gram full colour harganya Rp 16 juta (5.000 eksemplar), Rp 29 juta (10.000 eksemplar), Rp 41 juta (15.000 eksemplar) dan Rp 67 juta (25.000). Bila diambil harga tengah saja, Rp 2.500 per eksemplar, maka biaya untuk mencetak tabloid Indonesia Barokah itu mencapai Rp 1,96 miliar. Indonesia Barokah tak hanya berbentuk tabloid, tapi ada versi online-nya, yaitu www.indonesiabarokah.com. Mereka juga menggunakan berbagai channel media sosial seperti Youtube, Facebook, Twitter dan Instagram. Untuk media online dan channel Youtube sama, tak mencantumkan identitas pengelolanya. Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) telah selesai melakukan investigasi terhadap tabloid Indonesia Barokah. Hasilnya, Bawaslu menyimpulkan tak ada unsur kampanye dalam tabloid yang beredar di Jawa Tengah, Jawa Barat dan juga di Jawa Timur itu. Sedangkan Dewan Pers menyatakan, nama Indonesia Barokah tidak ada dalam data perusahaan pers di Indonesia. Dan para pengelola di boks susunan redaksinya juga tidak ada dalam daftar kompetensi jurnalis. Yosep mengatakan tone pemberitaan Indonesia Barokah berbeda dengan Obor Rakyat. \"Ya beda, kalau Obor Rakyat isinya sudah penuh dengan fitnah, kalau ini dia (Indonesia Barokah) mengambil dari berita-berita lain, dijadikan sumber sekunder. Bahwa ada berita yang memojokkan, tidak konfirmasi.. iya ada juga, tapi tone-nya agak berbeda,\" kata Stanley. \"Tapi kan tugas Dewan Pers tidak membandingkan setiap kasus yang pernah ditangani Dewan Pers, kita meletakkan kasus tabloid Indonesia Barokah ini pada konteksnya seperti apa, kita teliti badan hukumnya termasuk isinya \" katanya. Yang jelas, kubu pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno sudah melaporkan tabloid yang isinya dinilai menyudutkan paslon 02 itu ke polisi. “Kami harus pastikan langkah hukum ini bisa ditindak dengan cepat dan kepolisian bisa tangkap siapa pelaku dan aktornya dari penyebaran tabloid itu,” tegas Koordinator Juru Bicara BPN Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak, di Media Center Prabowo-Sandi, Jalan Sriwijaya, Jakarta Selatan, Jumat, 25 Januari 2019. Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) yang juga Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta agar tabloid yang sudah tiba di masjid-masjid dibakar. JK menekankan untuk tidak menjadikan masjid sebagai tempat penyebaran berita bohong atau hoax. \"Jangan masjid jadi tempat bikin hoax macam-macam. Jangan diadu,\" ujar JK yang juga Ketua Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional Capres-cawapres Joko Widodo-Ma\'ruf Amin ini. Sementara itu, calon wakil presiden Sandiaga Uno menganggap tabloid Indonesia Barokah merupakan kampanye hitam terhadap dirinya dan Prabowo. Ia merasa prihatin dan menyerahkan permasalahan itu kepada penegak hukum. \"Itu bagian dari black campaign yang sudah sama-sama kita sepakati untuk tidak kita lakukan,\" ujar Sandi. Namun juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma’ruf Amin, Ace Hasan Syadzily, mengatakan ulasan tabloid itu berisi fakta dengan mengutip pemberitaan media massa. Jadi Prabowo-Sandi tak perlu merisaukannya.
Di Jawa Barat, ribuan eksemplar tabloid ditemukan di Kabupaten Bandung, Garut, Tasikmalaya, Subang, Ciamis, dan Cirebon (Jawa Barat). Di Jateng, tabloid itu tersebar ke Magelang, Blora, Semarang, Banjarnegara, Sukoharjo, Kebumen, Banyumas, serta Gunungkidul dan Kabupaten Sleman di Daerah Istimewa Yogyakarta. Sedangkan di Provinsi Banten, Kota Tangerang, Kota Serang, dan Kabupaten Pandeglang menjadi sasaran tabloid itu. Temuan terbanyak adalah di Tasikmalaya dengan total pengiriman 3.482 eksemplar.
Pada boks susunan redaksinya, tertulis Pemimpin Umum adalah Moch Shaka Dzulkarnaen, Pemimpin Redaksi Ichwanuddin dan Redaktur Pelaksana Khusnaedi. Sementara mukadimahnya menyebut tabloid tersebut merupakan edisi perdana dan rencananya bakal terbit dua bulan sekali. Untuk promosi, edisi perdana yang meluncur pada Desember 2018 itu dibagikan secara gratis.
Tabloid diterbitkan untuk menjawab tantangan Islam di Indonesia yang rentan akan paham-paham radikal. Selain itu, untuk menambah pengetahuan tentang Islam. Sedangkan target pembaca adalah para pengurus Dewan Kemakmuran Masjid (DKM), jemaah masjid, pengurus dan pemimpin pondok pesantren, santri, kepala dan guru madrasah, serta para penyuluh agama.
Dalam debutnya, Indonesia Barokah mengangkat isu Reuni 212 sebagai cover story. Judulnya pertanyaan apakah reuni itu untuk kepentingan umat Islam atau politik. Adapun liputan khususnya mengangkat tema strategi kebohongan kubu Prabowo-Sandi untuk menang Pilpres 2019 mendatang. Kabar hoax penganiayaan terhadap bekas anggota Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Ratna Sarumpaet, dijadikan salah satu contohnya. Ada pula boks berisi ulasan Prabowo ditantang untuk menjadi imam salat, yang pernah dilontarkan bekas kader Partai Gerindra, La Nyalla. Sebaliknya, berita mengenai Jokowi seluruhnya bernada positif. Di antaranya tentang Jokowi yang akan membangun 1.000 balai latihan kerja di pondok pesantren. Selain itu, Jokowi memberikan bantuan beasiswa kepada 100 santri melalui Lembaga Pengelola Dana Pendidikan alias LPDP. Diketahui, Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno (Prabowo-Sandi) Imelda Sari meyakini pihaknya telah mengantongi sosok di balik penerbitan tabloid Indonesia Barokah. Menurutnya, tim teknologi informasi BPN telah melakukan penyelidikan terhadap situs www.indonesiabarokah.com. (*)  
 
Tags :
Kategori :

Terkait