CIREBON–Ini kali ketiga. Direncanakan pekan ini. Setelah pekan-pekan sebelumnya selalu gagal. Menempatkan pedagang kaki lima (PKL) ke Selter Jl Cipto Mangunkusumo, Kota Cirebon sepertinya butuh pendekatan khusus. Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disdagkop-UKM) Ir Yati Rochayati juga tidak bersedia mengonfirmasi rencana launching pada 6 Februari. Seperti yang dibahas dalam rapat koordinasi bersama Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). “Sedang Kita persiapkan, rencananya pekan ini,” katanya kepada Radar Cirebon. Yati mengaku, masih dalam persiapan. Penundaan bukan karena kesengajaan. Sosialisasi juga terus dilakukan kepada pedagang. Dengan harapan mereka dapat proaktif untuk pindah menempati selter. “Kita ingin PKL ini juga cepat pindah. Yang sudah terdata kita kirim surat. Supaya cepat pindah,” tuturnya. Di tempat terpisah, Ketua Fraks Partai Demokrat, M Handarujati Kalamullah S Sos berharap pemkot tidak mengulur-ngulur waktu. Mengingat banyak agenda yang mesti segera diselesaikan. Disdagkop–UKM juga diminta membuat sesuatu yang menjadi daya tarik lokasi. “Perlu dipikirkan supaya masyarakat mau ke selter itu,” katanya. Pihaknya juga mengingatkan dinas perdagangan untuk tidak mengulur ngulur waktu, harus ada target, karena ini salah satu prioritas kinerja 100 hari kepemimpinan Azis-Eti. Ia menilai, ada ketimbangan antara Disdagkop-UKM dengan Satpol PP. Di mana penertiban sudah berjalan, tetapi pemberdayaan tertinggal. Padahal, wibawa pemkot dipertaruhkan disitu. Begitu juga PKL Jalan Sudarsono yang memasang tendanisasi. “Saya kira itu harus ditinjau ke lokasi. Kenapa bisa gitu. Siapa yang kasih izin?” tandasnya. (abd)
Kategori :