Ubah Konsep Alun-alun Majalengka Jadi Taman Religi

Selasa 05-02-2019,22:02 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

MAJALENGKA–Konsep baru Alun-alun Majalengka akhirnya terungkap. Pemerintah Kabupaten Majalengka memilih untuk menjadikan Alun-alun sebagai wahana wisata religius. Alun-alun pasca pembenahan akan dialihfungsikan sepenuhnya menjadi arena publik dan taman yang bisa dinikmati dan diakses seluruh warga. Asisten Daerah Bidang Pembangunan Drs H Abdul Gani MSi menjelaskan, penataaan Alun-alun Majalengka akan dilakukan melalui bantuan provinsi sebesar Rp18 miliar. Saat ini konsep arsitektur sedang dibahas dan dirancang oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Pemkab sendiri ingin menjadikan alun-alun sebagai wahana wisata religi di pusat kota. “Pak gubernur tidak main-main dalam mendorong pertumbuhan pariwisata di daerah. Termasuk di Majalengka. Ada beberapa perhatian di antaranya penataan alun-alun sebesar Rp18 miliar. Kita akan dorong agar konsepnya bertemakan Kabupaten Majalengka sebagai daerah religius. Manti ada taman wahana yang bertema itu,” katanya. Perancangan desainnya, kata Gani akan dibantu arsitek yang membantu melakukan penataan kawasan monumen nasional (Monas) di Jakarta. Penataan alun-alun tersebut diharapkan dapat menghadirkan ikon pusat sentral wilayah perkotaan Majalengka dan menjadi lokasi yang berkesan serta pusat aktivitas hiburan warga. Setelah pembenaha, Gani melanjutkan jika pembenahan akan sepenuhnya digunakan menjadi arena publik. Sementara fungsi seremoni seperti lokasi upacara atau agenda lain dalam peringatan besar akan perlahan dipindahkan. Kepala Dinas Bina Marga dan Cipta Karya (BMCK) Drs H Eman Suherman MM menambahkan Alun-alun Majalengka secara bertahap akan diubah fungsinya menjadi wahana hiburan warga yang bisa diakses setiap pengunjung multilevel. Baik itu anak-anak, remaja, maupun orang tua. Bukan hanya warga lokal, tetapi juga pendatang atau pelancong. Sementara fungsi seremoni secara bertahap akan dipindahkan ke Kawasan Lapangan Gelanggang Generasi Muda (GGM) yang juga direncanakan mendapatkan penataan dan pemugaran. “Tentunya ini membutuhkan pendanaan juga untuk pemugaran kawasan GGM. Sehingga, tidak bisa sekaligus direhab dua-duanya. Nunggu anggaranya dulu kan. Kita menunggu apakah kawasan GGM akan diprogramkan setelah (penataan) alun-alun selesai,” kata Eman. (azs)

Tags :
Kategori :

Terkait