Welcome To Happy Wednesday 2.0

Rabu 06-02-2019,09:17 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

SUDAH lebih dari setahun saya tidak menulis Happy Wednesday, sebuah kolom hari Rabu di mana saya bisa menulis sesuka hati, memecah kebosanan di tengah pekan. Tidak harus sesuai dengan tema mainstream, tidak harus mengikuti tren terbaru, dan isinya harus bisa bikin happy. Kadang happy tertawa lepas, happy via merengut, atau happy via menangis. Sejak berhenti menulis di media mainstream(kuno?), ke mana-mana saya pergi biasanya ada yang bertanya: Kapan menulis Happy Wednesdaylagi? Sebenarnya, saya tidak pernah berhenti menulis. Sekarang lebih bebas saja. Kadang di media orang, kadang di media internal orang, kadang di media hobi sendiri. Tidak ada yang mengekang, tidak ada yang memaksa. Dan sebenarnya, saya terus menyimpan “stok” tulisan Happy Wednesday. Satu-dua kolom sudah saya tulis, satu-dua lagi sudah terekam baik kerangkanya, menunggu momen yang tepat untuk memunculkannya. Lebih tepatnya, menunggu cara yang paling enak untuk memunculkannya. Ayah saya, yang tulisannya jauh lebih terkenal, juga mendesak saya untuk tetap menulis. Malah dia menawarkan supaya saya mengisi blog pribadinya, yang dia isi secara harian! “Supaya saya bisa libur menulis di Hari Rabu,” kelakarnya. Terus terang, itu penawaran yang menggiurkan. Tapi saya tidak ingin jadi cameo di cerita orang. Saya ingin bikin cerita sendiri. Dan saya sudah dari lama menyiapkan situs Happy Wednesday sendiri, just in case kelak ingin dipakai. Sekarang, saya ingin memakainya. Karena itulah Anda di sini, karena itulah Anda membaca tulisan ini. Setelah setahun lebih melepaskan diri dari dunia media tradisional, dan bisa melihat dunia media sebagai orang luar, saya punya kesimpulan baru. Sekarang ini, semua orang, semua produk, semua perusahaan, semua institusi, adalah medianya sendiri. Dia bisa bercerita lewat mana saja, kapan saja, semau dia, untuk tujuan apa saja. Kalau dia punya cukup kemampuan dalam “bermedia,” dia tidak butuh media orang, yang juga belum tentu bisa menyampaikan pesan secara baik. Jadi, HappyWednesday.id ini adalah media pribadi saya. Lewat jalur baru ini, saya justru semakin bebas berekspresi. Tidak terkekang panjang, tidak terkekang batasan foto, video, dan lain-lain. Bahkan, ada bagian khusus NOT Happy Wednesday, di mana tulisan-tulisan saya di media lain ikut bisa dinikmati di tempat yang sama. Saya tidak lahir berbakat jadi stand-up comedian. Tapi saya mungkin punya bakat khusus dalam hal menulis. Semoga HappyWednesday.id ini bisa semakin membuat pembacanya happy. Entah itu happy tertawa, happy via merengut, atau happy via menangis! (*)

Tags :
Kategori :

Terkait