BANDUNG - Dimas Aryo Dewanto menjadi bintang Indonesia Development Camp (IDC) 2010. Saat closing ceremony di C-Tra Arena Bandung, kemarin, dia dinobatkan sebagai most valuable player (MVP) alias pemain terbaik. Dibanding 39 camper lain yang merupakan pemain National Basketball League (NBL) Indonesia, Dimas memang paling menonjol. Pemain Pelita Jaya Esia Jakarta itu menunjukkan kelebihan pada tiga kriteria yang ditentukan tim pelatih dari NBA. “Dimas layak mendapatkannya (MVP IDC 2010, Red). Dia memenuhi semua kriteria yang kami tetapkan. Dia pemain andalan Indonesia di masa depan,” puji Jama Mahlalela (basketball operations director NBA Asia). Tiga kriteria yang ditetapkan NBA untuk memilih MVP adalah menunjukkan skill yang bagus di lapangan, mampu memberikan pengaruh positif kepada teman-temannya, serta menunjukkan perkembangan secara konsisten selama camp. Sejak dimulai Selasa lalu (21/9), rangkaian acara yang disusun dan materi yang diberikan dalam IDC memang didesain untuk mengukur tiga hal itu. Pada awal camp, setiap camper diarahkan untuk menunjukkan bakatnya. Sejak hari pertama, mereka diberi materi peningkatan kualitas secara teknis maupun nonteknis. Mulai defense maupun offense. Materi-materi itu diberikan Jama bersama Detlef Schrempf (mantan pemain Seattle SuperSonics), serta Dan Weiss (business development and basketball program director NBA Japan). Mereka juga dibantu asisten pelatih dari klub NBL. Pada akhir hari kedua dan ketiga, daya serap para camper terhadap materi yang diberikan itu kemudian diukur dalam pertandingan uji coba. Untuk melakukannya, 40 pemain dibagi menjadi empat tim yang namanya dibikin sama dengan empat tim di orbital NBA. Yaitu, Sacramento Kings, Portland Trail Blazers, Oklahoma City Thunder, dan Toronto Raptors. Nah, salah satu bukti Dimas memenuhi tiga kriteria itu adalah suksesnya mengantarkan Thunder menjadi tim terbaik IDC. Dalam final yang belangsung 2 x 10 menit waktu kotor kemarin, Thunder yang dilatih Patrick Andreas Gosal (asisten pelatih Satria Muda Britama Jakarta) mengalahkan Blazers 25-21. “Saya tidak menyangka bisa menjadi MVP. Apalagi, tim saya juga jadi tim terbaik,” kata Dimas. “Selama camp, saya hanya berusaha memberikan yang terbaik bagi tim, dan mengeluarkan semua kemampuan,” lanjutnya. Sebagai apresiasi, IDC menghadiahi Dimas laptop Dell Inspiron Mini. Dimas menyatakan, predikat MVP IDC akan membuatnya termotivasi untuk tampil lebih baik pada musim perdana NBL 2010 yang mulai dihelat bulan depan. Sukses Dimas menjadi MVP diikuti pemain Thunder lainnya, Jeffri. Dia menjadi yang terbaik dalam Dell Long Distance Shootout Contest. Seperti halnya Dimas, Jeffri juga mendapatkan hadiah laptop. Dalam perlombaan menembak tiga angka dari tiga titik berbeda itu, penggawa CLS Knights itu mampu menyingkirkan tiga pesaing. Yaitu, Rizky Effendi (Dell Aspac Jakarta) yang mewakili Kings, Wijaya Saputra (CLS Knights) dari Raptors, dan Gian Gumilar (Pelita) yang dikirim Blazers. Sebelum laga final Thunder kontra Blazers, dilangsungkan pertandingan kualifikasi antara Raptors melawan Kings. Di laga itu, Raptors menang dramatis 28-27. Penentu kemenangan tim yang dilatih Jama itu adalah Tony Sugiharto. Pemain asal Muba Hangtuah Indonesia Muda Sumsel itu sukses memasukkan dua free throw kala waktu menyisakan 0,2 detik. Padahal, ketika latihan free throw sebelum break makan siang, dia adalah penembak terakhir yang berhasil melakukannya. Saat itu semua pemain harus memasukkan dua tembakan beruntun sebelum dibolehkan makan. “Ada baiknya juga tadi saya makan terakhir. Saya punya waktu lebih lama latihan shooting daripada kawan-kawan lainnya,” ujar jebolan Development Basketball League (DBL) 2008 itu. Hari ini para camper kembali ke klub masing-masing. Mereka kembali berlatih keras untuk mempersiapkan diri menghadapi musim reguler NBL edisi pertama pada 16 Oktober mendatang. Seperti halnya Dimas, para pemain lain kian pede alias percaya diri menghadapi NBL setelah mengikuti IDC. Waktu yang ada mereka maksimalkan untuk berlatih keras sesuai dengan ilmu yang mereka dapatkan selama camp. “Saya bersyukur bisa ikut IDC. Saya bisa belajar banyak dari mantan bintang NBA langsung. Itu membuat saya makin pede menghadapi musim reguler NBL,” kata Sandy Febiansyakh dari CLS Knights. Commissioner NBL Azrul Ananda juga mengucapkan terima kasih kepada para camper. Dia berharap mereka bisa memanfaatkan ilmu yang didapatkan selama camp untuk menjadi pebasket yang lebih baik di masa yang akan datang. “Saya senang melihat kalian sangat bersemangat. Semangat itu nanti yang harus dibawa ke NBL,” kata Azrul. “Kalian adalah tulang punggung basket Indonesia lima tahun ke depan. IDC adalah awalan yang baik bagi kalian,” ujarnya. (nar/c2/ang)
Dimas MVP IDC 2010
Jumat 24-09-2010,07:00 WIB
Editor : Dedi Darmawan
Kategori :