Begini di Balik Tragedi Kecelakaan di Tugu Desa Warukawung

Jumat 08-02-2019,09:00 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

CIREBON-Pihak keluarga Grandi Jafar Sidik (23) belum sepenuhnya percaya jika Grandi pergi untuk selama-lamanya. Terlebih kepergian anak kedua dari 6 bersaudaraa itu dengan cara mengenaskan. Yakni menabrak tugu di Desa Warukawung, Kecamatan Depok, Kabupaten Cirebon. Sudarsih, ibu kandung korban, tidak mampu menahan duka mendalam atas kepergian anaknya. Ketika Radar Cirebon mengunjungi rumahnya di Desa Kepongpongan, Blok Simaja, RT/RW 02, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, para kerabat dan tetangga masih berdatangan untuk memberikan ungkapan belasungkawa kepada pihak keluarga. Diketahui, jenazah korban tiba di rumah duka Kamis (8/2), pukul 05.00 WIB dan dikebumikan pada pukul 10.00 WIB. Sudarsih menceritakan, sore sebelum kejadian, korban pamit kepada dirinya sekitar pukul 14.30 WIB. Ketika itu, Grandi pamit untuk menemui salah seorang sahabatnya di sekitar daerah Plumbon, Kabupaten Cirebon. “Mamah, saya minta uang untuk ongkos, saya mau main ke rumah teman di Plumbon,” tutur Sudarsih menirukan perkataan sang anak. Wanita 43 tahun itu tidak menaruh curiga atau firasat apapun ketika korban yang masih bujangan itu pamit pergi. Hanya saja, korban sempat menunjukkan gelagat tidak biasa kepada kedua orang tua. Ia tampak lebih manja. Almarhum tiba-tiba berulang kali memberikan ciuman ke pipi Sudarsih. Korban juga sempat meminta foto bersama dengan dirinya. “Terus ke bapaknya itu dia minta maaf, minta maaf selama ini kalau ada salah,” cerita Sudarsih.

Tags :
Kategori :

Terkait