Gelap, Satpam Tak Berani Jaga Malam di Dalam Bekas RSUD Arjawinangun

Jumat 08-02-2019,15:30 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

CIREBON-Sudah lama tak difungsikan, bangunan lama RSUD Arjawinangun belum dipastikan kegunaannya. Direktur RSUD Arjawinangun Bambang Sumardi mengusulkan untuk dijadikan tempat pendidikan dan pelatihan (diklat). Dikatakan Bambang, bangunan yang sudah 3 tahun tidak beroperasi tersebut tanggung jawab sepenuhnya sudah diserahkan kepada Pemkab Cirebon. Ia mengaku tidak mengetahui secara pasti akan dijadikan atau difungsikan seperti apa bangunan yang ada di Jl Pahlawan, Desa Arjawinangun, Kabupaten Cirebon itu. “Kami juga sudah kirim surat resmi, tinggal menunggu jawaban dari pemda. Bangunan itu kan sebenarnya aset. Dulu pernah saya sampaikan kepada bupati sebelumnya (Sunjaya, red). Daripada buat yang lain, mending untuk diklat. Saat itu Pak Sunjaya sudah merepons, akan merehab katanya,” ujar Bambang kepada Radar Cirebon. Meski sepenuhnya sudah diserahkan ke pemda, lanjut Bambang, untuk menjaga aset rumah sakit dengan luas 1,1 hektare, pihaknya masih mempekerjakan satpam. Saat ini masih ada mobil ambulans yang terparkir di halaman rumah sakit. “Kami hanya menjaga saja, makanya kami tempatkan sekuriti di sana. Namun sampai sekarang juga masih jadi tanggungan rumah sakit ya. Listrik juga kami masih bayar. Kalau dari pemda sudah ada jawaban, kami kan lebih enak,” paparnya. Sementara itu, salahb satu satpam yang berjaga, Dedi mengatakan 3 satpam yang menjaga rumah sakit tidak berpenghuni itu. Ia juga mengaku kerap membersihkan rumput ilalang di sekitar halaman rumah sakit demi menjaga kebersihan halaman sekitarnya. “Cuma nggak sampai ke dalem, nggak berani. Dijaga 3 satpam selama 24 jam dan dibagi 3 shift. Kalau malam hanya dinyalakan lampu luarnya saja. Di dalamnya nggak ada lampu,” jelas Dedi. Lanjutnya, halaman rumah sakit tersebut kerap dijadikan tempat parkir mobil oleh warga yang tak memiliki lahan parkir yang cukup di rumahnya. Sudah lama menjaga bangunan tidak berpenghuni, Dedi mengaku sudah terbiasa dan tidak pernah merasakan hal-hal aneh seperti yang banyak diperbincangkan masyarakat. Seperti diketahui, seluruh aktivitas rumah sakit sudah dipindahkan ke bangunan baru yang jaraknya sekitar 1 kilometer. Tepatnya di jalur by pass Palimanan-Arjawinangun. (ade)

Tags :
Kategori :

Terkait