Distan Ambil Alih Garap Program Rumah Tangga Miskin

Sabtu 09-02-2019,00:00 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

CIREBON-Kepala Dinas Ketahanan Pangan H Muhidin mengatakan, penanganan dan pengawalan program Bekerja Kementerian Pertanian untuk rumah tangga miskin (RTM) di Kabupaten Cirebon tahun 2019 bakal diambil alih oleh Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon. Hal tersebut disampaikan oleh H Muhidin saat dihubungi Radar,kemarin. Menurutnya, dari hasil evaluasi yang dilakukan oleh Kementerian Pertanian dinas yang ditunjuk sebagai penanggung jawab daerah untuk program bekerja adalah dinas yang mempunyai tugas dan fungsi di bidang peternakan dan kesehatan hewan. “Surat pelimpahan tanggung jawab itu sudah kita terima, untuk program RTM tahun ini nantinya akan langsung dikomandoi oleh Dinas Pertanian, ini agar lebih efektif karena SDM disana ada tugas dan fungsi peternakan dan kesehatan hewan,”ujarnya. Dijelaskan Muhidin, dalam surat tersebut juga disampaikan jika pengajuan program bekerja untuk RTM di Kabupaten Cirebon masih dalam proses. Namun demikian, dalam surat tersebut juga disampaikan arahan-arahan penting terkait tekhnis pelaksanaan program Bekerja tersebut. “Untuk azas efektivitas dan efisiensi pelaskanaan program ini, desa dengan jumlah RTM dibawah 30, maka akan diganti dengan desa lain yang jumlah RTM nya lebih banyak. Desa pengganti akan dicari oleh tim bekerja dari Balitbangtan Kementerian Pertanian,” imbuhnya. Sebelumnya, dalam beberapa kesempatan, Muhidin menyampaikan jika untuk tahun tahun anggaran 2019, Kementerian Pertanian melalui program Bekerja akan mengucurkan bantuan ayam dan kandang serta pakan untuk jumlah lebih banyak ketimbang penerima tahun 2018. Wilayah-wilayah penerima bantuan untuk RTM tersebut seluruhnya berada di wilayah barat Kabupaten Cirebon. “Tahun ini ada 6736 RTM penerima . jika satu RTM menerima 50 ekor ayam jumlah totalnya sekitar 336.800 ekor. Tahun lalu ada 4788 RTM, naik jumlahnya,”ungkapnya. Sementara itu, program bekerja yang digulirkan di Cirebon saat ini masih dirasa kurang efektif. Selain menimbulkan bau yang tidak nyaman karena ribuan ekor ayam berada di pemukiman warga, sehingga menimbulkan bau tidak sedap dari kotoran ayam, tidak sedikit ayam-ayam bantuan untuk RTM  tersebut yang akhirnya mati. “Diwilayah kita cukup banyak yang mati, selain itu baunya yang tidak sedap cukup menggangu, ini menimbulkan masalah sosial baru. Harusnya lebih baik dikolekif pemeliharannya, dilahan kosong, ini sih disekitar pemukiman,”pungkas Lugu Desa Japura Bakti, Dikin saat ditemui Radar beberapa waktu lalu. (dri)

Tags :
Kategori :

Terkait