CIREBON–Maling tidak pernah pandang bulu dalam mencari mangsanya. Seperti yang dialami tokoh agama sekaligus calon anggota legislatif (caleg) DPRD Kota Cirebon, Didi Sunardi (47). Dia kelimpungan lantaran tas beirisi uang tunai, surat-surat dan dokumen berharga miliknya raib digondol maling. Warga Kelurahan Kalijaga Kecamatan Harjamukti Kota Cirebon itu mengungkapkan, pencurian tersebut bermula ketika dirinya tengah santap siang di sebuah rumah makan soto di Desa Ciperna, Kecamatan Talun Kabupaten Cirebon, Selasa (19/2). Ia yang datang seorang diri menaruh tas miliknya di kursi persis di sebelah tempat ia duduk. “Saya datang sekitar jam setengah tiga sore waktu itu,” ujar dia kepada Radar Cirebon. Sekitar setengah jam kemudian, saat hendak membayar, politisi Partai Nasdem itu dibuat panik lantaran tasnya sudah tidak berada di tempat semula. Ia sempat mencari di sekitar lokasi tempat duduk, namun upaya itu gagal. “Saya sampai keluar tempat parkir, mungkin tertinggal di motor. Ternyata tidak ada juga,” imbuhnya. Didi lantas meminta pegawai rumah makan untuk memeriksa rekaman kamera pengawas CCTV. Benar saja, dari rekaman CCTV, dia beserta anggota Polsek Talun mencurigai seseorang yang diduga menjadi pelaku pencurian. “Setelah rekaman CCTV diputar diketahui tersangka datang sekitar 10 menit setelah saya tiba di lokasi,” jelasnya. Awalnya pelaku duduk-duduk di depan rumah makan sembari mengamati situasi sekitar lokasi. Dia kemudian masuk dan duduk tepat di sisi kanan korban dengan posisi saling membelakangi. “Tidak lama, pelaku akhirnya keluar sambil nenteng tas saya, itu kelihatan di CCTV,” lanjut Caleg Dapil Kecamatan Harjamukti itu. Dalam rekaman kamera pengintai juga terlihat ciri-ciri pelaku, menggunakan kaos berwarna biru lengan pendek berwarna merah, celana jins, bertubuh sedikit gemuk dan tinggi badan sekitar 160 centimeter. Wajah pelaku juga sempat terlihat jelas. “Pelaku itu sempat didatangi karyawan yang menanyakan pesanan. Dia bilang nanti saja masih menunggu teman. Ternyata memang sudah mengincar,” kata Didi. Didi juga menyayangkan, pihak peneglola rumah makan yang tidak memasang CCTV yang mengarah ke meja makan. Sehingga pelaku hanya terlihat saat masuk dan keluar. Dia juga sempat mengingatkan agar pengelola memasang kamera pengawas di area meja makan. “Akhirnya saya bilang ke karyawan kenapa CCTV nya tidak diarahkan ke tempat makan, nggak ke tangga, malah hanya di kasir dan diluar. ini salah satu kelalaian juga, kan setidaknya bisa tahu pada saat dia ngambil, faktanya pada saat dia keluar tas saya ada, dan itu disaksikan anggota polsek talun dan karyawan,” paparnya. Atas peristiwa pencurian tersebut, ia mengalami kerugian sekitar Rp3 juta. Selain kunci motor dan ponsel butut, seluruh barang yang disimpan di dalam tas, lenyap dibawa kabur pencuri. Di antaranya, dompet berisi uang tunai, KTP, SIM, NPWP pribadi dan NPWP CV, kartu ID pelanggan, STNK, buku, hingga flashdisk. Namun, bagi Didi, yang terpenting adalah surat-surat serta dokumen berharga yang lenyap dibawa pelaku. Ia berharap pelaku mengembalikan surat-surat tersebut agar dirinya tidak repot kembali mengurus surat-surat tersebut. “Kalau perlu uangnya silakan diambil anggaplah sodakoh, tapi surat-suratnya dikembalikan. Saya sudah laporan polisi semoga segera terungkap pelakunya. Ini saran saya ke pengelola tempat makan, tolong faktor kenymanan dan keselamatan konsumen itu diutamakan, kalau ada CCTV tolong diarahkan ke banyak lokaso, terutama meja makan,” tandasnya (day)
Lagi Asyik Santap Soto di Rumah Makan, Tas Milik Caleg Dicuri
Kamis 21-02-2019,08:16 WIB
Editor : Dedi Haryadi
Kategori :