3 Detik Antara Hidup dan Mati

Kamis 21-02-2019,10:53 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

MINGGU (17/2) lalu saya berangkat ke Cirebon untuk urusan pekerjaan. Saya sering sekali ke Cirebon dan biasanya antara naik kereta atau naik mobil. Lima hari sebelumnya saya sudah pesan tiket kereta untuk ke Cirebon dengan dua rekan kantor. Namun, Sabtu (16/2) entah kenapa saya merasa bingung hingga sempat beberapa kali bertanya ke istri saya, enaknya naik kereta atau mobil ya? Padahal saya kalau keluar kota biasa memutuskan sendiri naik apa. Lalu Sabtu malam saya putuskan naik mobil setir sendiri saja. Berangkatlah saya Minggu pagi ke Cirebon dan menjalani kegiatan seperti biasa dua hari tersebut. Senin setelah menjalani rapat marathon sejak pagi akhirnya rapat selesai sekitar pukul 3 sore. Saya bergegas pamit pulang kepada yang lain karena saya sampaikan saya masih ada agenda lain. Lalu saya pulang dari Cirebon ke arah Jakarta melewati tol Cipali seperti biasa. Dengan cuaca mendung dan sedikit hujan rintik mulai turun. Setelah menempuh jarak sekitar 100km, saya mendekati Rest Area 102. Saya sempat berpikir ingin berhenti di sana dan membeli secangkir kopi sambil istirahat sejenak. Namun mendekati area tersebut hujan turun sangat deras. Saya mengurungkan niat tersebut karena saya berpikir sulit juga untuk saya turun dari mobil dan membeli secangkir kopi di tengah hujan deras. Akhirnya saya memutuskan jalan terus.

Tags :
Kategori :

Terkait