Warga Disarankan Relokasi Tim Geologi Meneliti Longsor Legokherang

Jumat 22-02-2019,21:00 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

KUNINGAN-Tim dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung melakukan kajian terhadap bencana pergerakan tanah dan longsor di Desa Legokherang, Kecamatan Cilebak, kemarin (21/2). Didampingi petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan, tim peneliti yang berjumlah lima orang tersebut melakukan kajian setiap titik lokasi longsor dan pergerakan tanah di Blok Kliwon dan Wage. Mereka meneliti kondisi lapisan tanah, lokasi mahkota longsor dan dampak yang ditimbulkan dari bencana pergerakan tanah dan longsor yang menyebabkan dua rumah rusak berat dan belasan lainnya retak-retak tersebut. Kegiatan penelitian tim Geologi di daerah longsor tersebut berlangsung selama empat jam. Hasilnya, tim menyimpulkan beberapa rumah yang terdampak longsor disarankan untuk relokasi untuk menghindari ancaman longsor susulan dan beberapa lainnya masih terbilang aman. \"Keberadaan rumah warga yang terdampak longsor ternyata terpencar di beberapa lokasi, sehingga beberapa disarankan relokasi dan lainnya masih terbilang aman. Terutama untuk rumah Pak Pandi di Blok Kliwon dan Surja di Blok Wage kerusakannya sangat parah dan risiko longsor susulan sangat besar, maka satu-satunya solusi harus relokasi,\" ujar perwakilan peneliti dari PVMBG Yukni Arifianti kepada Radar Cirebon di lokasi, kemarin. Adapun lokasi yang diajukan pihak desa untuk digunakan relokasi perumahan warga, Yukni mengatakan untuk sementara belum bisa disimpulkan karena masih dalam proses penelitian. Namun, kata Yukni, salah satu yang diusulkan ternyata berada sangat dekat dengan tebing curam sehingga tidak disarankan dipakai untuk lahan relokasi. \"Ada satu lokasi lagi masih dalam kajian kami. Mungkin dalam waktu dua pekan ini kami akan sampaikan hasil kajian kami secara keseluruhan kepada BPBD apakah bisa untuk relokasi atau mencari lokasi lain yang lebih aman,\" ungkap Yukni. Sementara itu, Kasi Pencegahan BPBD Kabupaten Kuningan Heru Hermawan SSos mengatakan, kehadiran tim peneliti dari Geologi tersebut atas permintaan BPBD untuk mengkaji kondisi dan potensi serta dampak yang mungkin terjadi pasca bencana tanah longsor di Desa Legokherang. Hasil kajian tersebut, kata Heru, akan dilaporkan kepada bupati dan menjadi bahan pertimbangan kebijakan yang akan diambil untuk mengatasi bencana tersebut. \"Hasil kajian dari tim Geologi ini baru kita dapat sekitar 14 hari ke depan. Nanti akan muncul rekomendasi untuk penanganan bencana tanah longsor di Legokherang ini apakah harus relokasi atau tidak. Termasuk kajian lokasi yang akan digunakan untuk pemukiman baru warga tersebut, apakah aman atau tidak,\" ujar Heru. Namun demikian, lanjut Heru, sebagai tindakan awal penanganan darurat bencana pihaknya bersama warga dibantu anggota Koramil dan Polsek telah melakukan perbaikan di lokasi longsor seperti menutup retakan tanah dan membersihkan material longsor. Selain itu mengirimkan logistik untuk kebutuhan makan seperti beras, mi instan dan air mineral para pengungsi selama beberapa hari ke depan. \"Kami juga terus berkoordinasi dengan aparat Desa Legokherang untuk memantau. Terutama mengingatkan warga untuk waspada terhadap kemungkinan longsor susulan. Terutama saat terjadi hujan deras dengan durasi waktu cukup lama, warga diimbau untuk tidak segan mengungsi ke tempat yang aman,\" ujar Heru diamini Kades Legokherang Mulyadi. (fik)

Tags :
Kategori :

Terkait