Sound of Sunyaragi Batal Digelar Coreng Kota Cirebon

Senin 25-02-2019,13:30 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

CIREBON-Event Sound of Sunyaragi (SoS) yang batal digelar dalam rangkaian Cirebon City Festival (Cifest), masih membawa kekecewaan dari berbagai pihak. Mereka menilai, pembatalan ini sedikit banyak berdampak pada helatan acara secara keseluruhan. Pemerhati Budaya Cirebon, Jajat Sudrajat kecewa dengan pembatalan acara yang telah terpublikasi itu. Hal ini harus menjadi catatan dan perhatian pemerintah kota cirebon agar tak sembarangan dalam menerima agenda dari luar. \"Jangan asal-asalan menerima agenda dari luar. Harus dipikirkan masak-masak,\" ucapnya kepada Radar Cirebon. Ia tak ragu menyebut, pembatalan SoS mencoreng nama baik Cirebon. Seniman dan budayawan yang merasa kecewa atas kejadian tersebut. Apalagi event organizer tak memberikan penjelasan terkait penyebab pembatalan. Hanya menyebut alasan teknis. \"Saya sendiri tidak tahu persis apa alasannya, yang lebih tahu pemerintah daerah,\" ungkap pria yang juga pengelola Taman Air Gua Sunyaragi (TAGS) itu. Menurutnya, yang jelas batalnya itu juga turut mencoreng nama baik, termasuk Keraton yang sudah mengumumkan jauh-jauh hari, agar Gua Sunyaragi tidak membuka untuk wisatawan umum karena adanya event tersebut. Rangkaian Cifest sendiri saat ini sudah berjalan. Dengan menggelar kegiatan pembukaan Dinner di Keraton Kacirebonan seklaigus launching aplikasi Cirebon Wistakon, kemudian dilanjutkan dengan Agenda Travel Mart, dan Launching Citros dan branding pariwisata. Acar Cifest dilanjutkan dengan agenda Cirebon Ekpose yang digelar di BAT, 2-3 Maret 2019. \"Kita tetap mendukung pelaksanaan Cifest, ini kan kegiatan berbeda,\" ulasnya. Terkait batalnya Sound of Sunyaragi, Kepala Bidang Pariwisata Dinas Kepemudaan Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (DKOKP) Alimudin masih belum membeberkan alasan tersebut. Hanya saja pemkot juga merasa kecewa dengan batalnya SoS yang sudah dipersiapkan sejak akhir tahun lalu itu. \"Rangkaian Cifest kita tetap berjalan,” ucapnya. Menuurnya, saat ini pihaknya fokus untuk mempersiapkan acara Cirebon Xpose pada tanggal 2-3 Maret. Acara itu, berisi entri poin menyampaikan agenda pariwisata selama setahun juga ada stand-stand yang memamerkan hasil UMKM kota cirebon. Selain juga nantinya ada kegiatan Cirebon creativ fashion festival. \"Di sana ada kegiatan Cirebon Creative Fashion Festival,\" ungkapnya. Acara Cirebon Creative Fashion Festival sendiri, diharapkan bisa memberikan warna tersendiri dalam menarik wisatawan. Karena dalam event ini, piahknya menampilkan seperti karnaval dengan kategori fashion go green dan zero waste. Termasuk juga penampilan fashion yang dibuat dari daur ulang sampah, yang unik dan menarik. GESER JAZZ PANTURA Mulanya, ada satu mata acara yang diharapkan dapat menarik pengunjung. Yakni, Jazz Pantura. Helatan ini kabarnya menjadi salah satu slot pengisi acara di Cirebon Festival. Meski lingkupnya lokal, namun helatan ini diyakini bisa memberi daya tarik tersendiri. Dari informasi yang dihimpun Radar Cirebon, SoS sendiri ditawarkan ke pemerintah kota melalui salah seorang pejabat. Masuknya helatan ini, sedikit banyak mengubah Cirebon Festival. Dari yang tadinya acara Bidang Pariwisata dan Bidang Kebudayaan DKOKP, menjadi acara yang dikelola Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (DKIS).  DKIS sendiri menjadi leading sector karena sebagai penanggung jawab smart city. Kepala DKIS Kota Cirebon Iing Daiman MSi menjelaskan, SoS adalah kolaborasi antara Pemkot Cirebon dengan Foris International Event Organizer. Mereka bergabung dengan mencari sponsor sendiri dan tak mendapatkan APBD. Pihaknya pun tak bisa melakukan apapun karena tak ada keterikatan kontra. SoS merupakan event komersil EO yang ikut dalam rangkaian Cifest. Seperti diberitakan, SOS yang menjadi bagian dari Cifest tiba-tiba diumumkan ditunda. SOS sedianya digelar Sabtu (23/2) di Taman Gua Sunyaragi dengan menghadirkan musisi Dewa Budjana dan Tohpati. Foris International selaku EO yang menangani SoS menerbitkan surat tentang pemberitahuan penundaaan penyelenggaraan kegiatan itu. Surat itu ditandatangani Direktur Andy Prihartono tertanggal 21 Februari 2019. Dalam surat itu disampaikan merujuk rencana penyelenggaraan pagelaran musik Sound of Sunyaragi yang akan digelar 23 Februari 2019, ditunda dikarenakan beberapa kendala non teknis. Foris juga meminta maaf dan mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam rencana persiapan kegiatan itu. (jml)

Tags :
Kategori :

Terkait