Disnaker Kota Cirebon Tambah Alokasi 1.056 Orang untuk Pelatihan Kerja

CIREBON–Sedikitnya, 1.056 warga Kota Cirebon dialokasikan untuk mendapatkan pelatihan kerja dari Dinas Tenaga Kerja Kota Cirebon pada tahun ini. Kepala Dinas Tenaga Kerja Agus Sukmanjaya mengatakan pihaknya melalui UPTD Balai Latihan Kerja (BLK) sudah menambah alokasi pelatihan kerja bagi warga kota. Pada tahun lalu, hanya ada sekitar 250 alokasi. Tahun 2019 ini, kuota pelatihan kerja bertambah hampir empat kali lipat. \"Ini menjadi bagian strategi untuk mengurangi pengangguran, dan juga menambah kualitas tenaga kerja kita,\" ujarnya kepada Radar Cirebon. Dikatakan dia, pelatihan kerja tersebut terbuka untuk umum bagi umum. Tujuannya untuk meningkatkan kompetensi tenaga kerja. Disnaker membuka 66 paket pelatihan kerja, di bidang keterampilan Las, Menjahit, Penata Rambut, Penata Rias, Perbengkelan IT dan Perhotelan. Satu paket keterampilan diisi oleh 16 orang peserta. \"Anggaran pelatihan ini dari APBN dan juga APBD,\" ungkapnya. Dari evaluasi pada tahun lalu, sedikitnya terdapat 334 orang yang mengikuti pelatihan kerja. Ada 224 yang mengikuti pelatihan kerja dan terserap ke dunia usaha. Sisanya ada yang membuka wirausaha secara mandiri. Keterampilan kerja ini merespons kebutuhan dunia usaha. Selain itu, dengan keterampilan yang dimiliki mereka juga bisa membuka usaha sendiri. Sehingga dengan demikian, tidak ada lagi alasan warga kota cirebon untuk menganggur. Selain memberikan pelatihan kerja. Disnaker Kota Cirebon juga secara rutin membuka peluang dan memafsilitasi pencari kerja dengan perusahaan. Salah satunya dengan acara rutin job fair. Hanya saja pola kegiatan ini, bakal digelar berbeda. Terutama dalam hal tempat. “Kita akan gelar di pusat perbelanjaan, ini seperti tahun kemarin, setelah diadakan animonya lebih banyak,\" ulasnya. Job Fair juga bisa mengurangi angka penganguran. Meskipun efektivitasnya kerap dipertanyakan. Pada tahun lalu, misalnya, ada 1.600 formasi yang disediakan dalam job fair. Dari 1.600 formasi itu, ada setidaknya 200-300 warga kota yang bisa terserap. (jml)