CIREBON-Air di badan Sungai Kalirahayu atau saluran sekunder Desa Kalirahayu, nyaris tak terlihat. Sepanjang puluhan meter, badan sungai tersebut tertutup sedimentasi dan tanaman air. Otomatis, saat ini saluran air tersebut nyaris tak berfungsi. Boro-boro untuk mengairi pertanian, air saja sangat sulit dan tidak bisa melintas di saluran tersebut. Warga sekitar, Sutarno kepada Radar Cirebon menuturkan, jika kondisi tersebut sudah terjadi bertahun-tahun. Menurutnya, sedimentasi yang terjadi sangat parah dan nyaris tanpa perbaikan. “Belum pernah ada normalisasi, ya dibiarkan begini saja. Kalau air nyaris gak ada. Sedimentasinya tinggi karena ada tanaman air kaya rumput air dan kangkung, bahkan nyaris rata tanggul,” ujarnya. Dijelaskannya, saluran tersebut sebenarnya salah satu saluran penting karena dari saluran tersebut petani padi, bawang merah dan jagung. Para petani pun berharap saluran tersebut bisa digunakan saat musim kemarau. “Karena salurannya nyaris mati. Sawah di sini jadinya tadah hujan, harus diperbaiki dan dinormalisasi. Ini sudah parah,” imbuhnya. Sementara itu, salah satu tokoh masyarakat Kalirahayu, Dukani yang juga mantan kuwu setempat berharap kepada pemerintah untuk bisa melakukan normalisasi saluran-saluran air yang digunakan untuk pertanian, guna meningkatkan produktivitas pertanian. Pasalnya, dengan kondisi yang ada sekarang, petani belum mendapat manfaat maksimal dari keberadaan saluran yang dibangun pemerintah. “Kita petani di hilir juga ingin merasakan air dari gunung. Solusinya, ya dinormalisasi dulu saluran-salurannya agar lahan kita tidak jadi tadah hujan,” ungkapnya. (dri)
Parah, Sungai Kalirahayu Tertutup Sedimentasi
Senin 25-02-2019,19:30 WIB
Editor : Leni Indarti Hasyim
Kategori :