Pembatalan Sound of Sunyaragi Berbuntut Panjang, Pemkot ”Ketempuhan” Gelar Cirebon Expose

Kamis 28-02-2019,15:30 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

CIREBON-Batalnya event Sound of Sunyaragi (SoS) ternyata berbuntut panjang. Kini Pemerintah Kota Cirebon punya tugas satu event lagi. Yang masuk rangkaian Cirebon Festival (C-Fest). Masalahnya, event itu kadung dipromosikan. Namanya Cirebon Expose. Sumber Radar Cirebon di lingkungan Pemerintah Kota Cirebon mengungkapkan, mulanya C-Fest tidak ada agenda Cirebon Expose. Juga tidak ada agenda Sound of Sunyaragi. Agendanya hanya travel mart, table top, yang puncak acaranya adalah Jazz Pantura. Di helatan Jazz Pantura itulah dilakukan launching Calendar of Event Kota Cirebon. Dengan harapan dapat diketahui secara luas. Dan sasarannya adalah travel agent, buyer juga unsur pariwisata lainnya. “C-Fest ini boleh dibilang keluar dari perencanaan,” ujar pejabat yang enggan diungkapkan identitasnya itu. Agenda ini berubah total ketika Foris International Event Organizer (EO) datang ke Cirebon. Kemudian menawarkan helatan Sound of Sunyaragi, yang membuat kepincut pimpinan daerah. Tawaran ini kelewat menggiurkan. Dari situlah, agenda Cirebon Expose muncul. Yang merupakan karnaval kebudayaan. Sehingga disebutkan dia, agenda Sound of Sunyaragi dan Cirebon Expose dibuat bukan berdasarkan perencanaan pemerintah. Tapi itu murni agenda yang dibuat event organizer. Yang jadi masalah sekarang adalah event organizer sudah tidak bisa dihubungi. Mereka juga tidak ada kejelasan soal penundaan Sound of Sunyaragi. Pemkot jadinya harus ikut bertanggung jawab. Dengan tetap menyelenggarakan Cirebon Expose, Minggu (2/3). “Ya pemkot ini seperti ketempuhan. Cirebon Expose ini nggak ada anggarannya,” katanya. Masalahnya, kata dia, pemkot dan EO tidak terikat dalam memorandum of understanding (Mou) sehingga tidak bisa saling menuntut dalam persoalan ini. Informasi ini sekaligus membantah pernyataan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (DKOKP) terkait adanya MoU dengan EO yang diketahui kepala daerah. Wakil Walikota Cirebon Dra Hj Eti Herawati juga membantah adanya MoU ini. Ia pun menegaskan bahwa SoS dan C-Fest adalah dua hal berbeda. “SoS itu kegiatan komersil. Pemkot juga tidak pernah ada MoU dengan Foris,” katanya. Eti pun menambahkan, tidak ada hitam di atas putih dalam kerja sama ini. Dalam hal ini pemkot hanya menampung adanya event yang ingin masuk dalam C-Fest. Perihal pembatalan ini, Eti pun belum tahu penyebabnya. Ia menduga masalahnya di faktor kesiapan. “Jadi, sebetulnya pemkot secara moral tidak bertanggung jawab ketika event itu batal,” tandasnya. (jml)

Tags :
Kategori :

Terkait