Lubang Beton Sepanjang Jalan Katiasa-Penggung Makan Korban

Senin 04-03-2019,22:00 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

CIREBON–Betonisasi di Jl Katiasa-Penggung Raya tak berumur lama. Di sana-sini terdapat banyak lubang. Dengan lebar dan kedalaman bervariasi. Dari pantauan Radar Cirebon, setidaknya 12 titik kerusakan yang berpotensi membahayakan. Warga setempat menginformasikan, sudah tiga pengendara jadi korbannya. Mayoritas merupakan pengendara motor wanita dan pelajar. Disebutkan dia, kerusakan paling berbahaya ada di dekat PT Bayu Inti Megah Abadi. \"Kalau di sini kebanyakan sore pada jatuh. Mungkin karena lagi ramai juga. Seringnya anak-anak sekolah atau ibu-ibu yang jadi korban,\" tuturnya. Sejauh ini hanya luka-luka ringan yang diderita pengendara motor yang kerap kali dibantunya. Meski begitu ia berharap pemerintah bisa segera peka. Mengingat kondisi lubang jalan yang makin hari makin parah. Terlebih ketika hujan datang. Lubang jalan di permukaan beton tersebut kerap kali semakin tergerus air hingga semakin dalam. \"Tadinya nggak separah ini. Karena musim hujan mungkin ya, sering kerendam juga jadi begitu lubangnya makin dalem,\" ujarnya. Warga lainnya, Joko (47) mengaku sudah berulangkali menutup lubang dengan karung yang diisi pasir. Namun ini sia-sia, karena tidak tahan lama. Sepanjang pantauan Radar Cirebon di lokasi tersebut, lubang jalan mayoritas memperlihatkan bagian dalam rangka besi. Terkait kerusakan ini, praktisi keselamatan lalu lintas jalan, Ade Danu menilai pembangunan infrastruktur di Kota Cirebon cukup mengecewakan. Juga tidak memerhatikan keselamatan pengendara. “Dulu kalau jalan aspal agak sulit itu out of spec atau nggak. Kalau beton itu malah mudah kita tau itu out of spec,” ujar Ade. Dirinya mencontohkan jalan beton di lingkar jalan Bandara Penggung ke arah Kebonpelok. Kemudian jalan beton di lapangan Kebonpelok, juga ke arah Perumnas Kalijaga. Di semua di titik itu semuanya rusak karena out of spec. “Ini membahayakan pengendara,” katanya. Selain berlubang, jalanan pun bergelombang. Ia menyesalkan pembangunan infrastruktur yang demikian. Sebab, tidak memberikan dampak yang diharapkan masyarakat. Pembangunan ini singkat saja dirasakan manfaatnya. Bagaimana menyikapi kerusakan ini? Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (DPUPR) belum memberikan respons. Kepala Bidang Bina Marga, Hanry David belum dapat dihubungi. (myg)

Tags :
Kategori :

Terkait