Kemarau Diperkirakan April, Waspada Cuaca Ekstrem

Rabu 06-03-2019,18:00 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

CIREBON-Walapun sekarang hujan acap kali masih turun disebagian wilayah III Cirebon, namun dalam hitungan beberapa pekan ke depan, diperkirakan sudah mulai masuk musim kemarau. Pergantian musim atau biasanya disebut pancaroba, berpotensi menimbulkan cuaca ekstrem. Ahmad Faa Idzyin, forecaster Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Jatiwangi membeberkan, ada beberapa kriteria cuaca ekstrem. Diantaranya adalah hujan lebat dengan intensitas paling rendah 50 mm/hari atau 20 mm/jam. Terjadi angin kencang diatas 25 knots atau 45 km/jam. Potensi puting beliung, secara lokal bisa terjadi dalam waktu singkat. Kecepatannya bisa mencapai 34 knot atau 64 km/jam. Temperatur udara naik 3 derajat atau lebih dari kondisi normal setempat. \"Di beberapa tempat bisa terjadi hujan es, yang dihasilkan awan cumulonimbus. Dan jarak pandang mendatar kurang dari 1 km,\" ujarFaiz, sapaan akrabnya kepada Radar Cirebon. Biasanya juga terbentuk siklon tropis, yang merupakan sistem tekanan rendah dengan angin berputar siklonik, yang terbentuk di wilayah lautan tropis. Dengan perkiraan kecepatan 64 km/jam dipusat pusarannya. Untuk gelombang laut, pada cuaca ekstrem ketinggiannya lebih dari atau sama 2 meter. Dan terjadi gelombang pasang yang di atas normal karena pengaruh angin dan penurunan tekanan atmosfer. \"Itu perkiraan potensi, bisa hanya salah satunya yang terjadi, tetap waspada bila cuaca ekstrem ini terjadi. Seperti banjir, pohon tumbang karena angin kencang dan longsor,\" katanya. Dari informasi BMKG pusat, memprediksi Indonesia bakal menghadapi fenomena iklim El Nino di tahun ini. Karena terjadi perubahan anomali suhu muka laut di Samudera Pasifik berkisar di bawah 1 dan di atas 0,5 atau dalam kategori lemah. Meski kekuatannya masih lemah, namun diperkirakan akan berdampak pada musim kemarau di Indonesia. Ada potensi El Nino lemah dari bulan Januari sampai Juli. Dampaknya berupa kemarau. Peluang terjadinya El Nino di tahun ini sebesar 55-60 persen. Diperkirakan dari bulan Juli sampai September 2019, iklim diperkirakan lebih kering. Jadi awal musim kemarau diperkirakan April atau Mei. Sementara, 25,5 persen wilayah Indonesia berpotensi mengalami musim kemarau lebih cepat, dan 24 persen wilayah berpotensi mengalami musim kemarau di atas normal. (gus)

Tags :
Kategori :

Terkait