JPU Kirim Sembako untuk Nenek Darsiti

Jumat 08-03-2019,23:30 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

KUNINGAN-Kesusahan yang dialami nenek Darsiti (78) warga Desa Cipondok, Kecamatan Cibingbin yang tinggal di gubuk reot dekat kandang kambing mendapat perhatian dari komunitas sosial Jaring Pengaman Ummat (JPU) Kuningan dengan mengirim paket sembako, kemarin. Ketua JPU Kuningan dr Elly Wijaya Nursyam menemui langsung keberadaan nenek Darsiti di gubuknya. Didampingi sejumlah pengurus JPU, Elly menyerahkan bingkisan berisi kebutuhan makan sehari-hari Darsiti seperti beras, mi instan dan sejumlah lauknya juga selimut. \"Bantuan yang kami berikan hari ini untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari nenek Darsiti selama beberapa hari ke depan. Selanjutnya kami akan berkoordinasi dengan instansi terkait, terutama terkait kebutuhan tempat tinggalnya bagaimana caranya agar beliau bisa tinggal di tempat yang layak. JPU akan terus memonitor, jika ada kebutuhan lain yang harus dibantu akan kami usahakan bisa terpenuhi,\" ujar Elly. Terkait keberadaan tempat tinggal nenek Darsiti, Elly mengatakan, keberadaannya memang sangat memprihatinkan. Dia harus tinggal di gubuk reot yang bersebelahan dengan kandang kambing, kata Elly, jelas sangat tidak layak dan berisiko terhadap kesehatannya. \"Kondisi gubuknya sangat memprihatinkan, sampai-sampai untuk kebutuhan mandi cuci kakus (MCK) dilakukannya terbuka di luar rumah. Ini jelas tidak sehat, sehingga kami mendorong bagaimana caranya agar nenek Darsiti bisa secepatnya tinggal di tempat yang lebih layak apakah menumpang di rumah anak atau cucunya,\" ujar Elly yang juga owner RSU Elsyifa tersebut. Sementara itu, Kaur Ekbang Desa Cipondok Mustofa yang menyertai kunjungan ketua JPU Kuningan mengatakan, pihak desa sudah mengupayakan memindahkan nenek Darsiti agar tinggal bersama anak atau cucunya yang mempunyai rumah sudah permanen. Namun demikian, Darsiti selalu beralasan tak ingin merepotkan mereka sehingga memilih tetap tinggal di gubuk tersebut. \"Kemarin kami sudah mengajak nenek Darsiti tinggal di rumah cucunya, tetapi malam harinya dia malah kembali lagi ke sini. Memang beliau ini sudah sangat sepuh dan pikun, sehingga dia merasa ingin hidupnya tidak mau merepotkan orang lain termasuk anak cucunya sendiri,\" ujar Mustofa. Mustofa menambahkan, pihak desa pun tengah mengupayakan pembangunan rumah permanen untuk Darsiti di tempat rumahnya terdahulu yang roboh dua bulan yang lalu. Selain itu, ada pilihan lain untuk membuatkan ruangan terpisah di samping rumah anak atau cucunya semacam paviliun untuk tempat tinggal nenek Darsiti. \"Ini masih kami rundingkan dengan pihak keluarga nenek Darsiti, apakah akan dibangunkan rumah baru atau dibuatkan paviliun saja. Mengenani material dan pengerjaannya, nanti akan ditanggung desa dan juga swadaya masyarakat,\" ujar Mustofa. (fik)

Tags :
Kategori :

Terkait