Langkah Awal DLH Sebelum Hidupkan Hutan Mangrove

Sabtu 09-03-2019,14:00 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

CIREBON–Garis pantai Kota Cirebon hanya 7 kilometer. Tapi dominan tercemar. Khusunya oleh sampah. Jangankan bisa melihat paemandangan keindahan pantai, ekosistem laut pun menjadi terancam ikut tercemar. Untuk itulah, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cirebon melakukan aksi bersih bersih sampah di pesisir Pantai Samadikun. Dengan membawa karung, puluhan orang memungut sampah yang berserakan di lokasi yang berdekatan dengan muara sungai kedung pane tersebut. Kepala DLH Drs H RM Abdullah Syukur MSi mengatakan, upaya tersebut dilakukan untuk memperbaiki keanekaragaman hayati yang terancam di wilayah tersebut. Mengingat hutan mangrove yang berada di pesisir Samadikun kondisinya rusak parah dibandingkan dengan tiga lokasi binaan lainya, yakni yang berada di Kesunean dan Pegambiran. “Kita ingin mencoba menghidupkan kembali hutan mangrove di wilayah Kesenden. Karena kita lihat sudah rusak,” ujarnya kepada Radar Cirebon. Syukur menilai, masalah sampah harus menjadi perhatian yang serius. Bukan hanya bagi pemerintah, tetapi juga untuk masyarakat luas. Bahkan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya Bakar MSi juga mengungkapkan bahwa 80 persen sampah di laut berasal dari darat. Dibawa aliran sungai ke laut. Kemudian oleh gelombang dikembalikan lagi ke pantai. “Jadi masalah sampah di laut itu masalah serius,” tandasnya. Selain itu, lanjut dia, upaya bersih bersih pantai juga merupakan upaya untuk mempersiapkan lahan bagi para aktivis yang peduli terhadap kondisi lingkungan sekitar. Dijadwalkan, Minggu (10/3) mendatang, di lokasi tersebut akan dilakukan aksi penanaman pohon mangrove oleh kelompok aktivis pecinta lingkungan Smandapala. Dirinya juga mengapresiasi pihak pihak yang peduli dengan lingkungan. “Kita berharap akan banyak lagi aktivis lingkungan yang ikut menata pantai ini,” pungkasnya. (awr)

Tags :
Kategori :

Terkait