INDRAMAYU-Penggunaan material bangunan berbobot ringan kini semakin populer. Tidak hanya material baja ringan yang digunakan untuk struktur bangunan rumah. Kini salah satu bahan baku pembuat dinding yaitu bata ringan alias hebel juga sangat diminati dan mulai menyaingi permintaan bata konvensional atau bata merah. Bahkan tak hanya warga perkotaan, penduduk di wilayah pedesaan yang masuk dalam kategori Masayarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) juga mulai menggunakan hebel. “Ya, sekarang bata hebel makin diminati masyarakat pedesaan. Yang modalnya pas-pasan bikin rumah sudah mulai menggunakan bata ringan ini,” ucap Caswi, tukang bangunan asal Kecamatan Sukra, kepada Radar Cirebon,(8/3). Tren perpindahan dari material bata merah ke bata ringan pada rumah pribadi, ungkap dia, terjadi karena masyarakat menginginkan hunian yang kuat, cepat dan murah. Menggunakan hebel, pembangunan rumah dirasa lebih cepat dibandingkan bata merah dengan jumlah tenaga yang sama. “Memang harganya lebih mahal. Tapi jika dihitung secara keseluruhan dengan waktu pekerjaan dan tambahan material lain seperti pasir sama semen, ongkosnya lebih murah. Sekitar setengahnya,” sebut dia. Ketua Paguyuban Perajin Bata Merah (PPBM) Kecamatan Terisi, H Ujer mengakui adanya pergeseran dari penggunaan bata merah ke bata ringan di tengah masyarakat yang hendak membangun hunian. Hebel sejak beberapa tahun terakhir membanjiri toko-toko material di wilayah Kabupaten Indramayu, sampai ke pelosok desa. “Bata ringan atau hebel sedang trendy saat ini. Sedikit banyak berpengaruh juga ke kita, merasa tersaingi. Sekarang saja sudah banyak orang yang menggunakan bata ringan,” ucapnya. Walau begitu, pihaknya optimistis bata merah tetap diminati masyarakat. Sebab hebel dan bata merah memiliki pangsa pasar yang berbeda. Bahkan maraknya hebel, justru mampu meningkatkan kelas bata merah. “Kesannya bangunan yang menggunakan bata merah itu kokoh dan tidak murahan. Jadi ada peningkatan status juga,” tuturnya sambil tersenyum. Senada dilontarkan Supri, perajin bata merah asal Desa Plosokerep, Kecamatan Terisi. Sejak hebel merebak dijual di toko material, masyarakat semakin mengetahui kelebihan dan kekurangannya. Karena itu, bata merah tetap bertahan sebab dinilai masih lebih baik mekipun harganya lebih mahal. “Meskipun kita juga tidak tutup mata kalau bata ringan ini memang bisa mempengaruhi penjualan bata merah. Tinggal bagaimana kami para perajin ini minimal mempertahankan kualitas supaya bata merah tetap menjadi pilihan masyarakat. Harganya juga mesti kompetitif dan terjangkau,” terangnya. (kho)
Bata Ringan Makin Diminati MBR
Minggu 10-03-2019,07:00 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim
Tags :
Kategori :
Terkait
Terpopuler
Kamis 31-10-2024,14:42 WIB
Rumor PJ Bupati Kuningan Dicopot Mencuat, Nama Pengganti Sudah Muncul
Kamis 31-10-2024,11:30 WIB
Malam Ini Debat Kandidat Pilkada Majalengka, Siaran Langsung di TV dan Youtube
Rabu 30-10-2024,21:00 WIB
West Java Tourism Exchange 2024, Pertemukan Puluhan Buyer dan Seller
Kamis 31-10-2024,17:02 WIB
Pj Bupati Kuningan Raden Iip Hidajat Diberhentikan, Penggantinya Agus Toyib Dilantik Besok
Kamis 31-10-2024,11:50 WIB
Kesaksian Felicia Korban Kecelakaan Maut Rombongan TVOne, Detik-detik Truk Menabrak
Terkini
Kamis 31-10-2024,19:00 WIB
PT KAI Daops 3 Salurkan Rp450 Juta untuk Dukung Program Tanggungjawab Sosial dan Lingkungan
Kamis 31-10-2024,18:00 WIB
Gedung Setda Kota Cirebon Diperiksa Kejaksaan, Pernyataan Pj Walikota Sebut Soal Uang Negara
Kamis 31-10-2024,17:30 WIB
22 Anggota Propam Polres Cirebon Kota Jalani Tes Urine, Begini Hasilnya
Kamis 31-10-2024,17:25 WIB
Kejari Periksa Gedung Setda Kota Cirebon, Slamet Jelaskan Perjalanan Kasusnya
Kamis 31-10-2024,17:02 WIB