Armada Citros Hanya ada Dua, Pengelola Kewalahan

Minggu 10-03-2019,10:30 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

CIREBON-Antusias masyarakat terhadap Cirebon Tour on Bus (Citros) begitu tinggi. Namun karena keterbatasan armada, personel dan hal-hal eksternal, pengelola Citros cukup kewalahan. Wakil Manager Operasional Citros Karsono menyebutkan animo yang tinggi tidak dibarengi dengan kekuatan armada dan personel. Kendati demikian dirinya mengaku tetap melayani keperluan wisatawan yang ingin menaiki Citros. Menurut Karsono, animo masyarakat terhadap Citros bisa dilihat saat loket penjualan tiket dibuka. Sejak pukul 08.00 WIB, warga sudah menunggu di depan Keraton Kasepuhan untuk membeli tiket. Bukan hanya warga lokal, wisatawan dari luar kota juga penasaran dengan Citros. Banyaknya warga yang penasaran membuat mereka harus menunggu. Karena dua armada Citros yang beroperasi hanya bisa menampung 20 dan 30 orang. “Animo masyarakat terhadap citros memang sangat tinggi. Sementara tempat duduk yang tersedia hanya 50 saja. Citros yang berwarna merah 30 dan Citros yang berwarna hijau 20. Dan kita hanya melayani sesuai kapasitas tempat duduk saja,” ungkapnya. Hal itulah yang membuat warga yang sudah membeli tiket harus menunggu giliran untuk menaiki Citros. Dimana dalam sekali perjalanan mengelilingi objek wisata di Cirebon, Citros bisa memakan waktu 1 hingga 1,5 jam di jam jam sibuk. Kendala itu juga yang membuat Citros tidak sesuai dengan rencana awal. Dimana sebelumnya, Citros direncanakan melintasi makam Sunan Gunung Jati dan Batik Trusmi. “Karena situasi jalan. Kemacetan sangat berpengaruh. Terutama di perlintasan kereta sebidang. Kalau sesuai rencana awal itu pernah kita coba bisa sampai 4 jam. Kasihan yang sudah beli tiket dan nunggu 4 jam. Terlalu lama. Nanti kita yang diprotes” ungkap pria yang juga menjabat sebagai Sekertaris DPC Organda Cirebon tersebut. Selain itu, pihaknya mempertimbangkan kesiapan kru armada. Tercatat saat ini hanya ada 8 kru saja yang melayani penumpang. Mulai dari sopir, guide, dan bagian tiket. Dengan operasional yang masih dikelola secara swadaya, pihaknya masih belum bisa menambah kru, termasuk sopir. Makanya manajemen mengambil kebijakan untuk hanya melakukan perjalanan enam kali putaran saja. Dari semula beroperasi pukul 09.00-21.00 menjadi pukul 09.00-17.00. “Harusnya sopir untuk satu armada itu dua orang. Jadi bisa gantian,” tandasnya. Ke depan dirinya akan mengusulkan kepada pemerintah untuk perubahan tarif. Sebelumnya tarif citros  sudah ditetapkan melalui Surat Keputusan Gubernur No 1242-Dishub/2018 tentang penetapan tarif dan penetapan rute angkutan wisata. Dalam pergub sendiri ditetapkan Citros dikenakan tarif Rp5 ribu per trip atau sekali naik. “Dalam sebulan masa trial (uji coba, red) ini, akan kita lihat bagaimana gambaran operasionalnya. Saya juga mohon maaf kepada masyarakat yang belum terlayani dengan baik” pungkasnya. (awr)

Tags :
Kategori :

Terkait