Properti untuk Investasi Jangka Panjang

Jumat 19-04-2013,08:32 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

CIREBON-Pertumbuhan properti tahun 2013 diprediksi naik 20 persen dibandingkan tahun 2012. Sektor residensial masih akan mendominasi, terutama perumahan (landed house). Tidak terkecuali di wilayah Cirebon yang notabene merupakan kota terbesar kedua di Jawa Barat setelah Bandung

       Presiden Direktur PT Sapphire Sukses, Ali Rofi mengatakan, properti di Indonesia saat ini masih kekurangan suplai, karena masih banyak permintaan yang belum bisa dipenuhi. Dari kebutuhan unit rumah sekitar 1,5 juta unit setiap tahunnya, pengembang hanya mampu memasok rumah (backlog) kurang dari 50 persen.

       Lonjakan permintaan juga didorong kenaikan harga tanah dan bangunan minimal 15 persen, jauh lebih tinggi dari laju inflasi yang berada di bawah angka 10 persen. Tak ayal, properti menjadi barang seksi dengan banyaknya minat pembeli dengan maksud investasi jangka panjang.

       \"Minat investasi masyarakat di sektor properti sangat tinggi. Karenanya, saat ini konsumen cenderung memburu properti yang tidak hanya dijadikan tempat tinggal namun juga piranti investasi yang menjanjikan keuntungan berlipat,\" ujarnya.

       Rofi yang juga Wakil Ketua DPD Real Estate Indonesia (REI) Jawa Tengah ini mengatakan salah satu hal yang paling mempengaruhi siklus bisnis properti yakni suku bunga pinjaman untuk kredit properti.

       \"Selama suku bunga pinjaman untuk kredit properti masih di bawah 10 persen, saya yakin siklus bisnis properti masih bisa naik,\" imbuhnya.

       Sedangkan pada 2014, dia meyakini siklusnya juga masih cukup positif asalkan situasi politik kondusif. Namun, hal ini masih cukup susah diprediksi. Potensi perubahan regulasi perlu diwaspadai, sebab bisa meruntuhkan semua prediksi yang diperkirakan sebelumnya.

       Branch Manager Sapphire Grup Regional Cirebon, Umar Husni menuturkan untuk menarik minat konsumen dan memudahkan pelayanan, pihaknya menggandeng banyak kalangan perbankan, seperti bank bjb, Bank Mandiri, Bank Syariah Mandiri, CIMB Niaga, BNI Syariah, BRI dan BTN.

       Lewat kerja sama ini, Sapphire Grup menyediakan fasilitas kredit pemilikan rumah (KPR) dengan bunga pinjaman lebih rendah dan jangka waktu kredit bisa lebih panjang. Menurut Husni, bunga KPR yang ringan masih menjadi daya pikat yang menarik bagi calon konsumen.

       Sebab itu pihaknya terus berusaha memberikan yang terbaik buat konsumen. Saat ini, tren pembelian melalui KPR terus meningkat. Dominasinya bahkan menembus angka 70 persen lebih. Oleh karena itu, dia yakin semakin banyak bank yang menyediakan KPR murah, pasarnya akan semakin luas.

       \"Kami telah menyediakan pilihan KPR. Terserah konsumen mau pilih bank mana. Sebab masing-masing konsumen punya pertimbangan sendiri-sendiri,\" imbuhnya.

       Di Cirebon, kata Husni, Sapphire Grup hadir dengan dua proyek yakni Sapphire Residence Kedawung dan Sapphire Estate Ciperna yang mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat. Selain pilihan lokasi yang strategis, di Cirebon Sapphire hadir dengan jaminan legalitas kepemilikan, mutu bangunan dan desain berkelas, juga kemudahan layanan sejak pra hingga purna jual. (nda/rls)

foto: ist/radar cirebon

KLASIK. Hunian Sapphire Grup hadir dengan model klasik mediteranian lebih berkarakter, sekaligus menjanjikan hunian nyaman.

Tags :
Kategori :

Terkait