Curah Hujan Tinggi, Harga Cabai Melonjak

Selasa 12-03-2019,17:00 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

CIREBON-Cuaca penghujan menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi harga tanaman hortikultura, salah satunya cabai. Menurut pantauan Radar Cirebon, beberapa jenis sayuran dan bumbu dapur mengalami kenaikan signifikan. Salah satu penjual cabai di Pasar Kanoman, Ruslan mengatakan, sepekan terakhir kenaikan mulai terjadi. Ini akan terus bertahan sepanjang cuaca pancaroba. \"Kalau masuk musim hujan, cabai dan bawang memang cepat busuk. Jadi nggak kuat lama, makanya harganya naik,\" ujarnya kepada Radar Cirebon. Ia menjelaskan harga cabai merah yang biasanya dibanderol dengan harga Rp18 ribu/kg menjadi Rp22 ribu/kg, cabai rawit merah yang sebelumnya dibanderol dengan harga Rp30 ribu/kg naik menjadi Rp40 ribu/kg, dan cabai rawit hijau kini dibanderol dengan harga Rp18 ribu/kg dari harga normal Rp12 ribu/kg hingga Rp13 ribu/kg. Sementara untuk cabai hijau masih normal dijual dengan harga Rp15 ribu/kg. Kenaikkan harga pun terjadi pada bawang, bawang merah kini dibanderol dengan harga Rp30 ribu/kg dari harga normal Rp25 ribu/kg. Sedangkan bawang putih biasa yang semula dibanderol dengan harga Rp25 ribu/kg kini menjadi Rp30 ribu/kg dan bawang putih kating yang semula dibanderol dengan harga kisaran Rp35 ribu hingga Rp40 ribu/kg menjadi Rp45 ribu/kg. Selain itu, tomat juga mengalami kenaikkan dari harga Rp8 ribu/kg menjadi Rp10 ribu/kg. Sementara itu, di Pasar Perumnas, Priyadi mengungkapkan harga daging ayam ras masih dibanderol dengan harga Rp30 ribu. Ia menjelaskan harga ini masih standar dengan harga sebelumnya. \"Masih tetap menjual dengan Rp30 ribu,\" ungkapnya. Seperti diketahui, volatile food masih memberi andil terbesar dalam pengaruh perekonomian di Kota Cirebon. Termasuk dalam memberikan andil terbesar dalam deflasi Februari. Sesuai data yang dirilis Badan Pusat Statistika (BPS) Kota Cirebon, Februari 2019 Kota Cirebon mengalami deflasi 0,16 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 130,03. Dari tujuh kota pantauan IHK di Provinsi Jawa Barat, tercatat 6 kota mengalami deflasi dan satu kota mengalami inflasi. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Cirebon Joni Kasmuri menyebutkan, dari tujuh kelompok pengeluaran, empat kelompok pengeluaran mengalami inflasi, dua kelompok mengalami deflasi, dan satu kelompok tidak mengalami perubahan indeks. Kelompok bahan makanan mengalami deflasi sebesar 1,34 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau mengalami inflasi sebesar 0,29 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar mengalami inflasi sebesar 0,34 persen. Kemudian, kelompok sandang mengalami inflasi 0,03 persen, kelompok kesehatan mengalami inflasi 0,68 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga tidak mengalami perubahan indeks, dan kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan mengalami deflasi sebesar 0,25 persen. Kelompok Bahan Makanan mengalami deflasi sebesar 1,34 persen atau terjadi penurunan indeks harga konsumen dari 149,34 pada Januari 2019 menjadi 147,34 pada Februari 2019. Kelompok ini memberikan andil deflasi sebesar 0,2970 persen. Komoditi yang memberikan andil deflasi antara lain daging ayam ras, telur ayam ras, jeruk dan daun bawang. Kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan juga memberikan andil deflasi di bulan ini. Andil deflasinya sebesar 0,0372 persen. Komoditi dalam kelompok ini yang turut memberikan andil deflasi adalah bensin dan tarif kereta api. Beberapa komoditi yang turut memberikan andil inflasi di antaranya pasir, batu bata, dan semen. Kemudian Kkelompok sandang mengalami inflasi sebesar 0,03 persen atau terjadi kenaikan indeks harga konsumen dari 114,12 pada Januari 2019 menjadi 114,15 pada Februari 2019. Kelompok sandang memberikan andil inflasi sebesar 0,0014 persen dengan emas sebagai komoditas yang paling banyak memberikan andil inflasi. Adapun untuk kelompok kesehatan mengalami inflasi sebesar 0,68 persen. Dari empat sub kelompok pada kelompok tersebut, sub kelompok jasa kesehatan dan jasa perawatan jasmani tidak mengalami perubahan indeks harga. Sedangkan sub kelompok obat-obatan mengalami inflasi 1,60 persen dan sub kelompok perawatan jasmani dan komestik mengalami inflasi 0,80 persen. Joni menyebutkan, tingkat inflasi Kota Cirebon tahun kalender Februari 2019 sebesar 0,04 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Februari 2019 terhadap Februari 2018) sebesar 1,21 persen. Untuk Provinsi Jawa Barat mengalami deflasi 0,05 persen dan nasional mengalami deflasi 0,08 persen. (apr)

Tags :
Kategori :

Terkait