Para pengguna mengatakan mereka mengalami kendala saat mengirim pesan menggunakan Messenger, memposting konten di Facebook, Instagram serta WhatsApp. Beberapa pengguna mengeluhkan tidak mengirim video dan gambar di aplikasi pesan instan terpopuler sejagat tersebut. Dikutip dari laman DownDetector, Kamis 14 Maret 2019, keluhan layanan WhatsApp sudah muncul sejak tengah malam kemarin dan terus berlanjut sampai Kamis pagi 14 Maret 2019. DownDetector mencatat, puncak keluhan layanan mencapai 968 laporan yang masuk ke DownDetector. Laman tersebut mengungkapkan, problem paling dikeluhkan pengguna WhatsApp yakni masalah pengiriman dan penerimaan pesan (49 persen), koneksi (37 persen) dan masalah log in (13 persen). WhatsApp sudah menyadari masalah gangguan ini, namun belum memberikan respons resminya melalui akun media sosialnya seperti yang sudah dilakukan oleh Facebook dan Instagram. Wilayah yang terdampak gangguan layanan WhatsApp merata yakni Amerika Serikat, Meksiko, sejumlah negara di Amerika Selatan dan Eropa, Indonesia, Singapura, Malaysia sampai Australia. Laporan dari akun pembocor informasi soal WhatsApp, WABetaInfo menunjukkan, aplikasi milik Facebook itu sudah mengatasi maslah ini sejak dini hari tadi. WABetaInfo mengungkapkan, masalah yang dilanda pengguna yakni pengiriman gambar, video, GIF, Striker dan update status. Semuanya gagal dan kalaupun bisa berjalan lemot. \"Masalah ini tidak berdampak pada semua pengguna tapi sejumlah besar persentase pengguna. Problem ini tergantung server Facebook,\" tulis WABetaInfo. Menurut catatan WABetaInfo, ada dua server Facebook yang melambat namun tidak disebutkan server di negara mana yang lemot tersebut. Rata-rata latensi akibat gangguan ini yakni 0,4291 detik. Lokasi server terdekat dengan Indonesia, yakni server Facebook di Singapura, dalam pantauan WABetaInfo dalam keadaan online normal dengan status \'true\' dan latensi 0,585 detik. Sementara, Facebook meyakinkan pengguna bahwa masalah yang menimpa sejumlah aplikasi miliknya, termasuk Instagram, Facebook, dan WhatsApp, bukan akibat serangan DDoS (denial-of-service). \"Kami tengah fokus menyelesaikan masalah ini secepat mungkin tapi kami mengonfirmasikan bahwa ini tidak terkait dengan serangan DDoS,\" cuit Facebook. https://twitter.com/facebook/status/1105907126424109056?s=19 Serangan DDoS adalah serangan siber dimana peretas sengaja menyerang server layanan tertentu. Caranya dengan membanjiri server layanan itu dengan lalu lintas yang sangat tinggi, sehingga situs atau aplikasi tersebut sulit diakses oleh pengguna lain. Serangan ini dilakukan secara terus menerus hingga sistem tidak dapat menampung data dan akhirnya rusak. Sejak meledaknya era internet, serangan ini makin marak dilakukan peretas untuk melumpuhkan suatu situs. Serangan pertama terjadi pada awal Februari 2000. Serangan besar dilakukan sehingga situs seperti Amazon, CNN, eBay, dan Yahoo! lumpuh selama beberapa jam. Akibatnya, situs yang tidak dapat diakses secara penuh, data-data yang diakses rusak, juga mengakibatkan akses situs yang memakan waktu sangat lama. (*)
Facebook Bantah Ada Serangan Siber DDoS: Apa Itu?
Kamis 14-03-2019,09:21 WIB
Editor : Dian Arief Setiawan
Kategori :