Hitung Aset CSI Capai Rp60 Miliar, Tak Sebanding dengan Kerugian Nasabah Rp2,1 Triliun

Sabtu 23-03-2019,13:00 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

CIREBON-Kejaksaan Negeri (Kejari) Sumber memprediksi aset yang dimiliki Cakrabuana Sukses Indonesia (CSI) tak berimbang dengan kerugian yang dialami oleh nasabah. Apalagi data nasabah pun tak sama. Pihak CSI mengklaim ada 21 ribu orang dengan nilai kerugian sekitar Rp2,1 triliun. Padahal aset yang dimiliki CSI, digabungkan antara uang dan 60 bidang tanah, sekitar Rp60 miliar. Data itu diungkapkan Kasi Pidana Umum Kejari Sumber Yusuf Luqita SH. Ia mengatakan, nasabah yang terdapat pada tim verifikasi yang dibentuk CSI ada sekitar 21 ribu orang. “Nah, dari 21 ribu nasabah yang kita terima dari tim yang dibentuk CSI itu ditaksir kerugiannya mencapai Rp2,1 triliun,” ujar Yusuf saat ditemui Radar Cirebon di kantornya, Jumat (22/3). Yusuf mengatakan pihaknya juga punya data sendiri yang masuk melalui Crisis Center CSI yang dibentuk di Kejari Sumber. Data Crisis Center itu menyebutkan ada sekitar 1.500 nasabah. “Nah dari tim Crisis Center CSI yang kita bentuk itu nasabah yang melaporkan ada sekitar 1.500 orang dengan kerugian diprediksi sekitar Rp100 miliar,” ujarnya. Namun, kata Yusuf, pihaknya perlu melakukan verifikasi para nasabah yang sudah diserahkan kepada pihaknya, baik melalui Crisis Center maupun tim yang dibentuk CSI. “Jadi kita terima dari dua sumber nih. Kita belum tahu apakah nasabah yang ada di Crisis Center ini sudah masuk dalam data nasabah yang dibentuk nasabah atau belum. Sehingga sangat diperlukan adanya verifikasi,” ungkapnya. Yusuf mengatakan ada berbagai kendala yang dialami pihaknya ketika akan melakukan verifikasi. “Kendala yang sudah jelas yaitu gak ada data nasabah yang valid. Tentu itu sangat membingungkan ketika kita lakukan verifikasi nasabah. Saat ini kita belum melakukan verifikasi. Ketika kita akan melakukan verifikasi, kita pasti akan gandeng berbagai pihak. Seperti OJK (Otoritas Jasa Keuangan),” tuturnya. Yusuf juga mengungkapkan aset-aset CSI yang sudah ada pada pihaknya. Antara lain berupa uang senilai Rp25 miliar, 8 ribu dolar AS, dan 60 objek tanah. Dari uang dan objek tanah itu, lanjut Yusuf, kalau digabungkan, maka  ditaksir sekitar Rp60 miliar. Ia mengatakan ada dua aset yang kini masih sulit diungkap. Yakni aset tanah di Jakarta dan di Sedong. Data yang diterima pihaknya tidak sama dengan data dari BPN.

Tags :
Kategori :

Terkait