CIREBON–Dalam sepekan terakhir, pohon tumbang menjadi ancaman serius selain bermunculannya titik genangan di jalanan dan permukiman. Data yang dihimpun Radar Cirebon, sedikitnya 11 pohon tumbang terhitung sejak Kamis-Minggu malam (21-24/3).
Kejadian ini sesungguhnya telah diprediksi sejak jauh-jauh hari. November tahun lalu, Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (DPUPR) Kota Cirebon memerkirakan sedikitnya terdapat 2 ribu pohon rawan tumbang.
Banyak faktor penyebabnya. Diantaranya, usia, bentuk pohon, angin, banjir dan hujan. Dari kajian yang dilakukan, salah satu penyebabnya salah satunya kondisi akar. Kepala Bidang Bina Marga, Hanry David mengatakan, pihaknya telah melakukan perawatan. Terutama sejak memasuki musim penghujan. Namun, beberapa hari terakhir intensitas hujan kembali meningkat dibarengi angin kencang. “Kami berusaha bereaksi cepat. Kami sudah menurunkan anggota untuk memotong dan membersihkan pohon yang roboh,” ujar Hanry kepada Radar Cirebon.
Dari beberapa kejadian, hasil kajian sementara DPUPR, pohon tumbang juga dipicu meningkatknya beban dahan dan ranting. Sepanjang musim hujan, dedaunan pohon peneduh relatif tumbuh subur. Banyaknya daun ini membuat beban batang pohon menjadi lebih berat. Masalahnya, kondisi batang juga banyak yang sudah rapuh sehingga mudah tumbang. “Pohonnya banyak yang sudah berumur, gampang tumbang kena angin kencang,\" tuturnya.
David mengaku menyiapkan tim yang standby dan peralatan darurat untuk mengatasi pohon tumbang. Selain itu pihaknya sudah berupaya rutin melakukan pemangkasan pohon. Terutama yang berpotensi tumbang karena terlalu rindang.
Dari pendataan Bidang Bina Marga, umumnya pohon peneduh di Kota Cirebon memiliki diameter lebih dari 50 centimeter. Untuk perawatannya, ialah pemangkasan hingga setengah dari tingginya. Tapi upaya ini tidak membuat pohon mati. Untuk armada dan personel, DPUPR menyiapkan 2 unit mobil pikap, 2 unit dump truck, 1 unit crane, 2 armada truk pengangkut, 5 unit mesin gergaji chainsaw dan 25 personel.
Perawatan pohon peneduh juga dilakukan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Cirebon. Perawatan pohon ini terkait dengan keamanan jaringan listrik. Humas PLN Area Cirebon, Amir Mahmud mengatakan, PLN juga memiliki tim tanggap darurat. Bila ada kejadian jaringan yang tertimpa pohon, tim ini akan diterjunkan ke lapangan. \"Ini rutin, setiap musim hujan. Kami mengamankan gardu listrik dari banjir dan jaringan PLN yang rusak karena pohon tumbang,\" katanya.
Sementara itu, pohon tumbang juga terjadi di Jl Pronggol RT 01 RW 02 Kelurahan Pegambiran Kecamatan Lemahwungkuk, sekitar pukul 17.15 WIB. Pohon jenis angsana dengan ketinggian kurang lebih 20 meter dna diameter lebih dari 50 centimeter, tumbang menghalangi separuh jalan.
Diperkirakan, pohon tumbang karena batang lapuk. Penanganan dilakukan Kantor Penanggulangan Bencana Daerah (KPBD) hingga pukul 20.20 WIB.
Selain pohon tumbang, bertambahnya titik genangan menjadi ancaman tersendiri. Dari pantauan koran ini, Minggu malam (24/3) sekitar pukul 21.30 WIB, sejumlah ruas jalan utama tergenang dengan ketinggian bervariasi.
Genangan cukup dalam terlihat di Jl Cipto Mangunkusumo, Jl Pemuda, dan Jl Terusan Pemuda. Di Jl Cipto Mk, genangan bahkan memaksa pengendara hanya menggunakan sisi kanan ke arah Jl Kesambi. Mengingat di sisi kiri, permukaan genangan sama dengan trotoar. Di Jl Pemuda, ketinggian genangan juga cukup mengganggu pengendara khususnya di depan kantor Balai Besar Wilayah Sungai Cimanuk Cisanggarung. (gus)