CIREBON–Hujan deras disertai angin kencang, berdampak pada Kampung Peduli Inflasi (KPI) di sejumlah wilayah. Salah satunya di RW 13 Kertasemboja, Kelurahan Pegambiran, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon. Komoditas cabai yang dibudidayakan melalui KPI, mengalami kerusakan. “Banyak yang rusak, jadi sekarang kita pakai penyangga,” ujar pengelola KPI, Fitri, kepada Radar. KPI sendiri menggunakan sistem urban farming. Saat musim hujan tiba, perawatan yang dilakukan pada pohon cabai sedikit berbeda. Fitri mengungkapkan perawatan bukan lagi hanya sekadar menyiram namun memperhatikan hama dan kondisi tanaman dari hujan. Saat hujan lebat tanah yang ada di pollybag bisa berkurang karena terbawa air, oleh sebab itu harus diperhatikan dan ditambah tanah. Lalu hama sangat mungkin timbul ketika musim penghujan sehingga pihaknya terus menyemprotkan urin kelinci sebagai pestisida. \"Sebelumnya beberapa pohon kami terkena hama, kini untuk mengusir hama kami menggunakan urin kelinci, dan intensitas pengontrolan tanaman lebih ditingkatkan terutama saat hujan,\" jelasnya. Sejauh ini, beberapa pohon cabai yang rusak masih bisa tumbuh, hanya memerlukan perawatan lebih. Hingga saat ini pihaknya masih bisa memproduksi sedikitnya 1 kg dalam sekali panen. Durasi panen nya pun saat ini seminggu sekali. \"Saat ini cabai sedang mahal, terakhir minggu lalu kami menjual cabai dengan harga yang tinggi juga,\" ungkapnya. Sejauh ini, Kampung Inflasi Kertasemboja dinilai berhasil memproduksi cabai secara konsisten. Pihaknya telah menjual hasil panennya ke beberapa pasar dan warung setempat. (apr)
Tanaman Kampung Peduli Inflasi Ikut Rusak Akibat Hujan Disertai Angin Kencang
Selasa 26-03-2019,16:30 WIB
Editor : Dedi Haryadi
Kategori :