BPBD Koordinasi dengan Instansi Terkait Tangani Longsor Desa Setu Wetan

Rabu 27-03-2019,17:30 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

CIREBON-Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon meminta harus ada relokasi rumah yang terdampak ataupun rawan terdampak di Desa Setu Wetan, Kecamatan Weru. Pasalnya, bila tidak direlokasi, maka dikhawatirkan longsor susulan akan menimpa rumah lainnya. Kepala BPBD Kabupaten Cirebon, Dadang Suhendar kepada Radar Cirebon mengatakan, sudah ada satu rumah yang terdampak longsor Sungai Cipager, Desa Setu Wetan. “Hasil assessment kami, yang terdampak gerusan atau abrasi Sungai Cipager sekitar palir dan Setu Wetan, akibat curah hujan dan abrasi, sudah ada terdampak satu rumah bagian dapur,” ujarnya kepada Radar Cirebon, Selasa (26/3). Dadang mengungkapkan, Sungai Cipager adalah kewenangan dari BBWSCC untuk melaksanakan perbaikan. Tetapi yang terdampak adalah warga Kabupaten Cirebon. Pihaknya juga mengakui, tidak bisa sendirian dalam menyelesaikan bencana longsor di Desa Setu Wetan ini. “Saya akan mencoba menghubungi dan koordinasi dengan pihak BBWS, untuk segera meninjau lapangan dan juga dengan DPUPR serta DPKPP,” ungkapnya. Saat ini, pihaknya belum bisa memprediksi kerugian akibat bencana longsor yang menimpa rumah Sukarya, warga Blok Kedung Bawang, Desa Setu Wetan, Kecamatan Weru. “Hasil assessment memang sudah ada dampaknya. Total kerugian kita belum menaksir,” ujarnya. Pihaknya dalam waktu dekat akan memberikan sosialisasi kepada warga agar dampak longsor ini tidak semakin meluas. Dia akan komunikasikan dengan desa, karena menyangkut jiwa. Kemudian memberikan sosialisasi dengan DPUPR atau DPKPP supaya antisipasi agar longsor tidak meluas. Pihaknya meminta agar ada relokasi untuk keempat rumah lainnya yang rawan terdampak longsor. Korban yang terdampak harus segera pindah karena itu tepat di bibir sungai. Karena dalam peraturan daerah maupun UU sepadan garis sungai itu minimal 15 meter dari bibir sungai. Tebing sungai sudah sangat kritis, sehingga menurut Dadang, harus ada penanganan khusus dari BBWS agar longsor tidak meluas. “Harus dibronjong karena itu agak curam,” tegasnya. Seperti diberitakan sebelumnya, sebagian rumah warga di Blok Kedung Bawang, Desa Setu Wetan, Kecamatan Weru terbawa longsor tebing Sungai Cipager akhir pekan kemarin. Sukarya, korban yang rumahnya terbawa longsor menceritakan kejadian rumahnya terbawa longsor tebing Sungai Cipager pada Sabtu (23/3). Saat itu, dirinya tidak ada di rumah. Yang ada, cuma sang istri. “Yang kena bagian belakang, dapur dan kamar mandi. Peralatan dapur, semuanya terbawa aliran sungai,” ujarnya kepada koran ini, Senin (25/3). Menurutnya, potensi longsor yang cukup besar, sehingga meskipun hujan tidak begitu deras, namun rumahnya yang berjarak dua meter dari tebing sungai pun terbawa longsor. “Padahal waktu itu hujan tidak terlalu besar. Tapi memang air sungai cukup deras. Ditambah lagi, sempadan sungai sudah parah kondisinya. Jadi rumah saya terbawa longsor,” bebernya. Sementara itu, Kuwu Setu Wetan, Hasyim kepada Radar Cirebon mengatakan, pihaknya tengah berupaya berkomunikasi dengan instansi terkait untuk membantu Sukarya dan juga tebing sekitarnya yang rawan longsor untuk segera diperbaiki. “Kita usahain sampai ke instansi yang berwenang. Sesuai dengan prosedur saja nanti. Diajuin dari pemerintah desa ke instansi terkait seperti di PSDA. Ini juga ranahnya provinsi bukan kabupaten. Kita ke kabupaten dulu, lalu ke provinsi,” tuturnya. (den)

Tags :
Kategori :

Terkait