Harga Anjlok saat Musim Panen Raya, Bupati Minta Petani Simpan Gabah

Kamis 28-03-2019,03:05 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

INDRAMAYU - Musim panen raya di wilayah Kabupaten Indramayu bagian barat (Inbar) terus belanjut. Stok yang melimpah membuat harga jual gabah jatuh. Untuk itu, petani diimbau menyimpan gabah untuk kebutuhan pangan keluarga dan menjualnya ketika harga sudah merangkak naik. “Kepada petani untuk tidak langsung menjual gabah secara keseluruhan karena harga tengah turun, namun bisa menjual secara bertahap untuk menutup biaya produksi dan modal musim tanam berikutnya,” kata Bupati Indramayu, Supendi, saat menghadiri acara panen raya perdana di Desa Loyang, Kecamatan Cikedung, kemarin. Supendi menyebutkan,  saat ini tengah terjadi musim panen untuk wilayah Indramayu bagian Selatan dan akan terus terjadi sampai bulan April mendatang untuk wilayah Utara. Namun demikian adanya musim panen ini belum sepenuhnya memberikan kegembiraan bagi para petani. Pasalnya, harga gabah terus mengalami penurunan dan hal ini jika dibiarkan maka petani akan mengalami kerugian karena tidak bisa menutup biaya produksi yang telah dikeluarkan. “Panen raya yang tengah terjadi ini mengakibatkan harga gabah terus mengalami penurunan. Saya harap petani bisa menahannya dan tidak langsung menjualnya namun bisa dilakukan secara bertahap untuk menunggu harga stabil,” sarannya. Terpisah, Ketua KTNA Kecamatan Kandanghaur, Waryono Batak merespons positif imbauan tersebut. Kepada petani di wilayahnya, diminta untuk kembali membiasakan menyisihkan gabah hasil panen untuk kebutuhan pangan keluarga. “Seperti orang tua kita dulu, gabah hasil panen setelah dibayarkan zakatnya disimpan untuk persediaan. Tidak semua dijual,” ujarnya. Menyisihkan hasil panen padi juga agar tidak kesulitan dalam menghadapi kebutuhan rutin maupun yang bersifat mendadak. Seperti dalam menghadapi momen menyambut bulan Ramadan dan lebaran yang waktunya sebentar lagi. Waryono mengungkapkan, sebagian petani di wilayahnya sudah melakukan pola simpan padi tersebut. Mereka umumnya petani murni yang menggarap lahan sawah milik sendiri. Sedangkan petani penggarap sawah hasil sewa belum sepenuhnya mempraktikkan. (kho)

Tags :
Kategori :

Terkait