Kadisnaker Sebut Banyak Pelamar Tidak Sesuai Kualifikasi

Jumat 29-03-2019,14:30 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

CIREBON-Job Fair yang dilaksanakan 26-27 Maret, dikunjungi setidaknya 6 ribu pelamar. Tapi dari jumlah itu, banyak yang tidak memenuhi syarat. Juga terlihat adanya kesenjangan antara pelamar dan lowongan kerja yang tersedia. Kepala Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kota Cirebon Agus Sukmanjaya S Sos menjelaskan, perusahaan yang ikut dalam job fair merupakan hasil seleksi. Ada beberapa kategorisasi menyangkut jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan oleh perusahaan dan juga memiliki variasi posisi yang beragam. \"Misalnya, kalau ada yang cuma butuhin dibawah 10, otomatis kita hanya mengajak yang jelas jelas yang dibutuhinya diatas 10. Terus dari varian posisi juga harus beragam,” ujar Agus, kepada Radar Cirebon. Ia pun mengakui, masih banyak calon tenaga kerja yang tidak sesuai kualifikasi yang dibutuhkan oleh perusahaan. Oleh karena itu, dirinya menyarankan kepada masing-masing perusahaan untuk membuat waiting list untuk menampung para pencaker yang tidak mendapat kesempatan panggilan. Upgrade kompetensi dan ketrampilan menjadi kunci sukses para pencaker dalam bersaing mendapat pekerjaan yang diinginkan. Disnaker, sebut dia, telah berupaya dengan membuka ruang pelatihan gratis. Selain itu, terus mendorong masyarakat untuk memanfaatkan program pelatihan kerja MTU (Mobile Training Unit) yang dilaksanakan di lingkungan tempat tinggal warga setempat. Di mana pada tahun ini terdapat 5 kejuruan, di antaranya menjahit komponen pakaian, penata rias pengantin, penata rambut, tune up sepeda motor konvensional, dan las fabrikasi. “Dalam sebulan setelah job fair ini, kita menunggu laporan dari perusahaan. Berapa tenaga kerja yang terserap atau apa yang belum. Nanti akan kita evaluasi. Apakah berdampak signifikan atau tidak,” tegasnya. Di tempat yang sama, Operations Manager PT Cipta Hasil Sugiarto, Irma Oktavia menyampaikan, saat ini perusahaan tengah membutuhkan sekitar 500 karyawan baru untuk menempati 10 divisi. Nantinya mereka mengikuti pelatihan di lapangan satu bulan. Kemudian baru masuk dalam pekejeraan di tiga bulan pertama. (awr)

Tags :
Kategori :

Terkait