Lahan Kampus ITB Cirebon Masih Digarap Petani

Minggu 31-03-2019,13:03 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

CIREBON – Lahan tempat pembangunan kampus Institut Teknologi Bandung (ITB) di Kabupaten Cirebon masih digarap petani. Mereka melakukan itu karena merasa belum ada instruksi atau larangan beraktivitas di lokasi tersebut. Padahal, sudah diketahui khalayak jika lahan pertanian di Kecamatan Arjawinangun, yakni Desa Kebonturi dan Desa Geyongan, akan di bangun kampus ITB. Tahap pertama pembangunan rencananya dilaksanakan tahun 2019. Salah satu petani, Suhadi mengatakan, jika belum ada larangan untuk tidak memanen padi di lahan itu. “Belum ada perintah atau larangan untuk tidak memanen padi. Sebagian petani masih memanfaatkan dan memanen padinya sebelum pembangunan berlangsung. Sambil menunggu instruksi, kami akan menyelesaikan pekerjaan,” ujarnya. Dikatakan Suhadi, lahan yang berada di dekat jalan pantura itu cukup produktif. Hasil padinya pun melimpah. Meski ada hama, namun tidak seberapa dan terlalu berdampak. Hasil panen padi musim sekarang, kata dia, secara keseluruhan tergolong bagus. “Pasokan airnya juga mudah dijangkau. Panen sekarang hama atau penyakit juga menurun. Sehingga hasilnya lumayan bagus dan meningkat. Hanya saja, harga padi saat musim panen, selalu menurun. Dikarenakan hasil panen petani yang lain juga banyak,” tuturnya. Sebelumnya, Camat Arjawinangun Sutismo menyampaikan, meskipun musim hujan, hasil panen padi petani relatif bagus dan terhindar penyakit. Katanya, musim hujan yang belakangan mengguyur Kecamatan Arjawinangun, tidak begitu berpengaruh. “Pengaruh ada, tapi tidak begitu signifikan. Rata-rata tanaman padi petani di Arjawinangun, bagus semua,” ujarnya. Lanjutnya, Kecamatan Arjawinangun merupakan salah satu wilayah pertanian. Mayoritas tanaman petani, berupa padi. “Kita wilayah pertanian, jadi padi semua. Karena untuk menyangga Jati Gede, maka di sini dialokasikan untuk bidang pertanian,” paparnya. (ade)

Tags :
Kategori :

Terkait