CIREBON-Alokasi anggaran pemeliharaan jalan di Kabupaten Cirebon terbatas. Nilainya Rp13 miliar. Tak sebanding dengan ruas jalan Kabupaten Cirebon. Rp13 miliar hanya nampu meng-cover 509,19 km. Padahal, ruas jalan Kabupaten Cirebon 1.240,3 km. Kepala Bidang Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Cirebon, Ir Teti Meirawati mengatakan, hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Cirebon mengakibatkan jalan-jalan kewenangan Pemerintah Daerah Kabupaten Cirebon banyak yang mengalami kerusakan. \"Ada yang rusak ringan, ada pula yang berat. Perbedaan ini juga yang membuat penanganan perbaikan jalan pun berbeda,\" ujar Teti kepada Radar Cirebon, Jumat (5/3). Menurutnya, jalan yang rusak ringan bisa tangani dengan kedalaman maksmal 5 centimeter. Jika lebih, masuk ke peningkatan jalan. \"Persentase kerusakannya kurang lebih 10-15 persen. Maksimalnya yang bisa kita tangani. Lebih dari itu, bukan kewenangan bidang kami lagi. Itu adanya di bidang peningkatan jalan,\" terangnya. Dia menyampaikan, dari ruas jalan yang menjadi kewenangan Kabupaten Cirebon sepanjang 1.240,3 km. Setiap tahun hanya bisa mengerjakan dengan alokasi anggaran Rp13 miliar atau kurang lebih 509,18 KM dari panjang ruas jalan kewenangan Kabupaten Cirebon. \"Idealnya agar bisa tercover semua yang kita butuhkan. Anggaran kurang lebih di angka Rp37 miliar,\" jelasnya. Disinggung apakah masyarakat bisa melaporkan langsung kaitan dengan temuan di lapangan? Teti menuturkan, masyarakat bisa mengajukan laporan tersebut lewat surat maupun proposal. Setelah itu, akan tindaklanjuti. \"Tentunya masuk ke bagian perencanaan terlebih dahulu, apakah kondisi yang dilaporkan itu kerusakannya ringan atau berat? Setelah dari perencanaan selanjutnya, pasti akan memerintahkan bidang-bidang yang lain untuk menindaklanjuti,\" pungkasnya. SERING MEMBUAT CELAKA Sementara itu, jalan beraspal di Blok Gempol, Desa Babakan, Kecamatan Ciwaringin rusak parah. Jalan desa itu terlihat bergelombang dengan kerikil berserakan yang kerap membuat celaka. Warga banyak yang mengeluhkan. Terlebih akses jalan tersebut sering dilalui kendaraan. Seperti kendaraan roda dua atau becak. Karena aksesnya yang curam, seringkali kendaraan yang melintas terjatuh. Kondisi itu sudah berlangsung sekitar satu tahun lamanya. Salah satu warga yang rumahnya tidak jauh dari lokasi akses jalan yang rusak, Riyan menceritakan, becak dengan muatan barang atau orang seringkali dikedapatinya terjatuh. Katanya, ketinggian aspal yang berbeda dengan krikil yang licin, menjadi penyebab utama. Kondisi yang ada semakin membuat khawatir dikarenakan akses jalan yang rusak berdekatan dengan Sungai Ciwaringin. Riyan mengaku cemas, walaupun belum pernah terjadi, dikhawatirkan kendaraan yang melintas terjerembap ke sungai. Untuk menghindari hal yang tidak di inginkan, dirinya berharap pemerintah desa setempat segera melakukan perbaikan akses jalan di dekat rumahnya. Sehingga korban demi korban, tidak terus berjatuhan meski kondisi luka yang dialami tidak terlalu parah. (sam/ade)
Anggaran Pemeliharaan Jalan Terbatas, Aspal Rusak Membuat Pengendara Celaka
Sabtu 06-04-2019,20:00 WIB
Editor : Leni Indarti Hasyim
Kategori :