Ritual Mapag Sri Gegesik Kidul Lestarikan Budaya Leluhur

Kamis 11-04-2019,22:30 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

CIREBON-Sebagai bentuk rasa syukur atas hasil panen padi yang melimpah, Desa Gegesik Kidul, Kecamatan Gegesik, Kabupaten Cirebon melakukan tradisi rutin Mapag Sri. Kasultanan Kanoman yang menyempatkan hadir, memberikan apresiasi kepada semua unsur masyarakat yang terus melestarikan budaya leluhur. Saya dari Kasultanan Kanoman Cirebon berterima kasih kepada Pak Kuwu Gegesik Kidul. Acara Mapag Sri adalah bagian dari rasa syukur hasil panen. Pak Kuwu sudah mengembalikan kecintaan terhadap budayanya,” tutur Pangeran Patih Raja Muhammad Qodiran kepada Radar Cirebon, (10/4). Qodiran mengatakan, prosesi Mapag Sri merupakan bagian dari agenda rutin setiap tahun. Oleh karena itu, tak henti-hentinya dirinya berterima kasih karena Gegesik Kidul telah mengembalikan dan mengangkat kultur budayanya. Sementara itu, Kepala Desa Gegesik Kidul, Rahmat menuturkan, prosesi mapag sri di antaranya melakukan doa bersama untuk para leluhur di Balai Desa Gegesik Kidul. Setelah itu, melakukan prosesi pengambilan bibit padi dari pihak pemerintah desa yang diserahkan melalui kelompok tani untuk dibagikan ke semua masyarakat Desa Gegesik Kidul. “Iring-iringan menyambut Dewi Sri dengan mengambil bibit padi di sawah yang dibawa ke desa. Dari desa ada prosesi penyerahan dari kuwu ke masing-masing kelompok tani. Melalui kelompok tani, kemudian diserahkan untuk semua masyarakat Gegesik Kidul,” ujar Rahmat. Masih dalam prosesi, Mapag Sri juga dihibur oleh pagelaran wayang pada siang dan malam harinya. Itu sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT yang telah memberkahi Desa Gegesik Kidul melalui hasil panen padi yang maksimal. “Masyarakat Gegesik Kidul 80 persen sebagai petani. Alhamdulillah, tahun sekarang hasilnya maksimal. Sehingga, masyarakat melakukan tasyakuran atau bentuk rasa syukur hasil panen padi. Intinya, tasyakur atau rasa syukur,” paparnya. (ade)

Tags :
Kategori :

Terkait