CIREBON-Warga Desa Bojongkulon, Kecamatan Susukan, Kabupaten Cirebon, mengharapakan adanya pelestarian Situs Makam Buyut Majasri yang sudah puluhan tahun tidak tersentuh perbaikan. Bukan tanpa sebab, Makam Buyut Majasri adalah tempat yang dikeramatkan. Tokoh masyarakat setempat, Hendra (52) mengatakan, keinginan itu melihat banyaknya masyarakat yang masih mengunjungi tempat tersebut. Terlebih, saat Kamis sore hingga Jumat keesokan harinya. Begitu dikeramatkan, Hendra menuturkan, tidak ada warga yang berani berburu binatang di sekitar makam. Seperti halnya burung yang singgah di pepohonan. Ia berharap, adanya peremajaan pada Makam Majasri. Yakni, dengan mengganti atap menggunakan baja ringan dan fondasi tiang yang mulai rapuh dan lapuk termakan usia. “Usianya sih sudah ratusan tahun. Sementara di sini setiap malam Jumat atau hari Jumatnya selalu ramai dikunjungi orang untuk memberikan doa. Ya, inginnya ada pembenahan biar warga juga merasa nyaman ketika berziarah dan memanjatkan doa,” ungkapnya, kemarin. Untuk mewujudkan itu, Hendra bersama warga lain sedang mengumpulkan dana secara swadaya. Sedikit demi sedikit terkumpul, dan akan segera digunakan untuk renovasi bangunan. Dirinya juga berharap, pemerintah desa dapat menyumbangkan bantuan untuk renovasi bangunan bersejarah di Desa Bojongkulon. Lain kesempatan, Kepala Desa Bojongkulon Abdullah, juga membenarkan keadaan Situs Makam Buyut Majasri yang membutuhkan peremajaan. Abdullah juga mengaku ingin menganggarkan anggaran desa untuk merenovasi tempat tersebut. “Saya akan berkonsultasi terlebih dahulu dengan Pemerintah Kabupaten Cirebon, apakah diperbolehkan atau tidak menyisihkan anggaran desa untuk merenovasi makam yang dikeramatkan itu. Ya, saya sendiri sudah tahu kondisinya dan memang betul membutuhkan perbaikan,” jelasnya. Makam yang berusia ratusan tahun itu, di dalamnya juga banyak terdapat pusaka peninggalan nenek moyang. Pusaka-pusaka tersebut, terus dijaga kelestariannya hingga saat ini. (ade)
Situs Makam Buyut Majasri Butuh Perbaikan
Sabtu 13-04-2019,20:30 WIB
Editor : Leni Indarti Hasyim
Kategori :