Gereja Paling Bersejarah di Paris Terbakar

Jumat 19-04-2019,08:08 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

PARIS - Gereja Katedral Notre Dame di Paris terbakar pada Senin malam (15/4) waktu setempat. Api yang melalap salah satu ikon Ibu Kota Prancis itu tak saja mengejutkan Eropa tetapi juga dunia. Meski demikian, pemadam kebakaran mengklaim berhasil menyelamatkan struktur bangunan untuk mencegah gereja bersejarah itu runtuh. Api mulai membakar bangunan yang dibangun pada 1160 sejak Senin petang. Sebagian besar bagian dari gereja tersebut terbakar. Menara-menaranya hangus dan tumbang. Atap gereja tersebut juga runtuh. Sejak petang pula para petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkan api dan berusaha agar salah satu menara lonceng gereja tak runtuh. \"Kami yakin satu dari dua menara Notre Dame sudah aman. Kami yakin struktur utama Notre Dame sudah aman dan berhasil diselamatkan,\" kata Jean-Claude Gallet, kepala pasukan pemadam kebakaran Paris. Meski demikian, lanjut Gallet, gereja tua tersebut masih berisiko runtuh dan petugas pemadam kebakaran masih akan terus berusaha mendinginkan struktur bangunan Notre Dame. Aparat Prancis menyimpulkan Kebakaran Katedral Notre-Dame, Paris, pada Senin (15/4) malam merupakan kecelakaan, bukan pembakaran yang disengaja. Jaksa penuntut umum Kota Paris, Remu Heitz, mengatakan, setelah melakukan penyelidikan, otoritas tidak menemukan tanda-tanda bahaya yang terjadi dengan sengaja. \"Kami mempercayai teori ini sebagai kecelakaan,\" kata Heitz kepada wartawan di Paris. Sementara itu, Presiden Prancis, Emmanuel Macron, berjanji akan membangun kembali Gereja Notre-Dame di Paris yang rusak berat akibat kebakaran. Dia sempat berlinang air mata saat melihat dari dekat peristiwa itu. \"Kami akan membangun kembali Notre-Dame bersama-sama,\" ucap Macron dengan emosional saat mengunjungi lokasi kejadian di Paris. \"Notre-Dame terbakar dan saya tahu ini menyedihkan. Begitu banyak warga Prancis yang gemetar menyaksikan peristiwa tersebut. Tetapi malam ini, saya juga ingin berbicara tentang harapan,\" sambungnya, seraya mengumumkan penggalangan dana. SUMBANGAN DANA Dua miliarder Prancis siap menyumbangkan dana sebesar 300 juta euro atau sekitar Rp4,7 triliun untuk proses rekonstruksi Katedral Notre-Dame. Menurut laporan Buzzfeed, seperti dikutip laman ABC News, milarder Prancis Bernard Arnault telah menjanjikan dana sebesar 200 juta euro untuk rekonstruksi Notre Dame. Miliarder Prancis lainnya, Franois-Henri Pinault siap menyumbangkan 100 juta euro. Sementara itu, keluarga pengusaha miliarder Prancis Bernard Arnault beserta kelompok perusahaan barang-barang bermerk mewah LVMH miliknya akan menyumbangkan 200 juta euro (sekitar Rp3,1 triliun) untuk membantu renovasi Katedral Notre-Dame. Kendati demikian, hingga kini, total biaya untuk keperluan rekonstruksi belum dapat dikalkulasi secara presisi. Sebelum dilahap api, kelompok bernama Friends of Notre Dame sempat memperkirakan biaya renovasi gereja bergaya gotik itu dapat menelan biaya 150 juta euro. \"Keluarga Arnault dan kelompok perusahaan LVMH akan menunjukkan solidaritas mereka atas tragedi nasional saat ini. Arnault bergabung untuk membangun kembali katedral yang menakjubkan ini, yang menjadi simbol Prancis, warisan dan persatuan Prancis,\" bunyi pernyataan perusahaan Arnault. Notre-Dame adalah permata arsitektur zaman Gotik yang dibangun pada abad ke-12 dan 13. Ia tidak hanya menjadi simbol kebanggan kota Paris tapi juga menjadi pusat kemegahan Abad Pertengahan. Katedral itu dikunjungi 30 ribu orang per hari dan 13 juta orang per tahun. Selama berabad-abad Raja dan Ratu Prancis menikah dan dimakamkan di sana. Pelantikan Napoleon sebagai kaisar pada 1804 dilakukan di Notre-Dame. Seromoni Pembebasan Paris dari Jerman pada 1944 yang dipimpin Charles de Gaulle juga digelar di katedral itu. Para pemimpin dunia berkumpul di katedral tersebut dalam sebuah peringatan kematian De Gaulle pada 1970, lalu pada peringatan kematian Presiden Prancis Franois Mitterrand pada 1996. (der/fin)

Tags :
Kategori :

Terkait