STIBA Invada Bekali Mahasiswa Kewirausahaan

Jumat 19-04-2019,22:00 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

CIREBON - STIBA Invada, Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Asing yang memiliki program studi Bahasa Inggris dan Bahasa Jepang yang berbasis Ilmu Komputer, membekali mahasiswa dengan kewirausahaan. Pada Senin, 15 April 2019, STIBA Invada menyelenggarakan kegiatan Bazar Kewirausahaan. Kegiatan tersebut sebagai implementasi dari Mata Kuliah Kewirausahaan. Dosen Pengampu Mata Kuliah Kewirausahaan STIBA Invada, Dr Mahfud MSi Kom menjelaskan, di era industri 4.0, sarjana dituntut juga untuk menguasai teknologi, khususunya internet. Untuk itu, STIBA Invada membekali mahasiswa dengan soft skill bahasa asing, kemampuan teknologi dan ditunjang dengan kewirausahaan. Dengan demikian, ketika lulus diharapkan tidak sekadar mencari lapangan kerja, tetapi dapat menciptakan lapangan kerja. ”Kegiatan ini adalah merupakan praktik kewirausahaan dalam Mata Kuliah Kewirausahaan. Mereka diwajibkan membuat inovasi, baik itu produk ataupun jasa. Tujuannya, agar mereka bisa membuat suatu inovasi sebagai seorang kaum intelektual. Jangan sampai hanya berpikir bagaimana setelah lulus mencari kerja, tetapi di era seperti ini mahasiswa dan lulusan STIBA Invada begitu lulus tidak berpikir seperti itu. Tetapi berpikir menciptakan lapangan kerja,” paparnya. Dalam materi kuliah, mahasiswa tidak hanya diajarkan untuk menciptakan produk atau jasa yang bernilai jual. Akan tetapi dipelajari pula pemasaran dan marketing, khususnya secara online yang berbasis website. Dalam perkuliahan juga ditekankan dalam satu semester untuk menjual hasil produk. Pada akhir semester, akan dihitung berapa laba usaha yang didapat. ”Sudah dibuktikan alumnus yang sudah berhasil. Saya berharap kepada mahasiswa, yang terpenting mereka punya strategi dasar marketing tanpa harus berpikir mereka mempunyai usaha harus bikin pabrik yang besar. Yang penting, bisa marketing. Karena, pabrik bisa kerja sama dengan orang lain yang penting marketing-nya bisa andal,” tuturnya. Bazar Kewirausahaan tersebut diikuti mahasiswa semester 6 yang terbagi dalam 32 kelompok. Jenis produk yang ditawarkan sangat beragam. Antara lain produk makanan, kerudung dengan stiker custom, gantungan kunci, jasa desain grafis dan editing video, serta jasa pembuatan siluet. Untuk produk makanan, umumnya menghadirkan makanan dengan tampilan dan kemasan kekinian, seperti macaroni, donat aneka toping, nugget pompom, banana nugget, mozzarella crispy, dan lain-lain. Produk yang dijual dalam bazar tersebut, sebagian besar merupakan produk hasil buatan masing-masing kelompok. Bahkan, sebagian kelompok ada yang sudah memiliki usaha sebelum kegiatan bazar. Ada pula mahasiswa yang berencana untuk melanjutkan berjualan produk yang ditawarkan dalam bazar tersebut. ”Manfaat dari kegiatan ini, jadi berani coba jualan. Jadi tahu kalau punya kemampuan itu, jiwa entrepreneur. Kalau tidak ada kegiatan ini, kan mau coba-coba juga tidak percaya diri. Rencananya dilanjutkan,” ujar Irfanita yang menjual macaroni Cherbon Pasta. Hal senada juga diungkapkan Suhendo Kasim yang menawarkan jasa siluet dan line art dari Endart.id. ”Basic-nya bisa corel. Ini bikin sendiri, bisa corel. Diharapkan, bisa lanjut bukan hanya untuk mata kuliah saja. Harga mulai dari Rp25 ribu untuk softcopy, sedangkan yang dikasih frame Rp60 ribu,” jelasnya. Asisten Dosen Pengampu Mata Kuliah Kewirausahaan STIBA Invada, Juwintan SS MHum menambahkan, mata kuliah dari tingkat 1 sampai semester 6 sudah berbasis kewirausahaan. Antara lain ada grafis, video dan lain-lain. Sehingga, produk atau jasa yang ditawarkan dalam kegiatan bazar kewirausahaan merupakan aplikasi dari mata kuliah yang ada. ”Harapannya, STIBA Invada akan menciptakan entrepreneur muda. Mahasiswa lulus tidak hanya berpikir cari kerja, tetapi wirausaha. Mengerjakan project dua sampai tiga jam, sisanya bisa berkreativitas lain. Karena saat ini, kalau mengandalkan lapangan kerja konvensional terbatas. Sedangkan, pekerjaan di industri kretif yang didukung dengan internet peluangnya banyak, itu yang tidak semua sarjana dapatkan keilmuannya,” tuturnya. (swn/adv)  

Tags :
Kategori :

Terkait