KUNINGAN – Data Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Kabupaten Kuningan menyebutkan tingkat konsumsi masyarakat Kabupaten Kuningan masih di kisaran 25 kilogram per kapita per tahun atau masih di bawah standar Jawa Barat yang mencapai 28,5 kilogram per kapita per tahun. Hal tersebut diungkapkan Sekda Kuningan Dian Rahmat Yanuar saat mewakili Bupati Kuningan Acep Purnama di acara kampanye gemar makan ikan yang digagas Dinas Perikanan dan Kelautan Jawa Barat di Pandapa Paramartha Kuningan, Selasa (23/4). Kondisi ini, kata Dian, menjadi salah satu pemikiran Pemerintah Kabupaten Kuningan mencari strategi untuk mengatasinya melalui sejumlah program peningkatan produksi ikan di masyarakat. \"Tingkat konsumsi ikan masyarakat Kabupaten Kuningan masih terbilang rendah di bawah rata-rata Jabar bahkan jauh dari standar nasional yang mencapai 50,65 kilogram per kapita per tahun. Oleh karena itu, salah satu program prioritas Pemerintah Kabupaten Kuingan ke depan adalah meningkatkan produksi budidaya perikanan untuk menuju swasembada ikan pada tahun 2023. Tentunya dengan tetap berupaya mempertahankan dan meningkatkan konsumsi ikan masyarakat,\" ujar Dian. Dian menyebutkan, salah satu faktor penyebab rendahnya konsumsi ikan masyarakat Kuningan juga karena dipengaruhi produksi budidaya perikanan yang belum optimal. Tercatat, pada tahun 2018 produksi budidaya perikanan di Kuningan sebesar 18 ribu ton, sementara kebutuhan konsumsi ikan di Kuningan mencapai 28 ribu ton. \"Ini menjadi salah satu permasalahan yang menyebabkan tingkat konsumsi ikan di Kabupaten Kuningan masih rendah. Salah satu strategi yang kini tengah dilakukan adalah mengajak kepada seluruh masyarakat Kabupaten Kuningan yang mempunyai kolam hobi untuk mengubahnya menjadi kolam ikan produksi untuk membantu memenuhi kebutuhan ikan masyarakat ke depan,\" ujar Dian. Sementara itu, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Jabar Jafar Ismail mengatakan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat terus mendorong tingkat konsumsi ikan bagi masyarakat, yang kini baru berkisar di angka 29,6 kilogram per kapita per tahun. Caranya dengan gencar melakukan gerakan kampanye gemar makan ikan di seluruh kabupaten dan kota di Jawa Barat. “Karena banyak manfaat yang dihasilkan dari kebiasaan makan ikan, yaitu untuk kecerdasan dan juga pertumbuhan generasi Indonesia. Perlu diketahui, salah satu penyebab stunting atau kekerdilan di Indonesia adalah kurangnya masyarakat kita mengonsumsi ikan. Kandungan Omega 3 pada ikan sangat baik untuk meningkatkan kecerdasan otak dan kandungan protein, lemak, minyak ikan dan banyak vitamin sangat bagus untuk pertumbuhan anak sehingga terhindar dari stunting,\" ungkap Jafar. Oleh sebab itu, pihaknya terus mengkampanyekan, gerakan gemar ikan bagi warga masyarakat khususnya generasi muda baik pelajar maupun mahasiswa. Bahkan setiap tahun, kegiatan serupa kerap dilakukan di sejumlah kabupaten/kota berbeda di Jabar. “Kemudian kita bersama Ibu Ketua Tim Penggerak PKK Jawa Barat, di antaranya untuk gemar makan ikan yang menyasar anak-anak sekolah sepertT TK, SD, SMP, dan sekarang ini SLTA,” terangnya. Disebutkan, produksi ikan air tawar di Jabar sendiri mencapai 1,2 juta ton per tahun dan ikan laut 230 ribu ton per tahun. Total produksi ikan setiap tahun di Jabar mencapai 1,4 juta ton per tahun. “Produksi ini yang paling banyak di budidaya sebanyak 1,2 juta ton per tahun. Sedangkan ikan laut sebanyak 230 ribu ton per tahun itu dari kegiatan penangkapan nelayan-nelayan di laut,” jelasnya. Dalam peningkatan produksi ikan lanjutnya, di antaranya melakukan perbaikan indukan unggul, tanpa harus menambah lahan dapat meningkatkan produksi 30 persen jika petani memakai induk unggul. Misalnya induk Nirwana (Nila Mas Wanayasa), ikan jenis ini lebih cepat tumbuhnya ketimbang nirwana lokal. \"Kami mendorong seluruh kepala daerah di Jawa Barat untuk meningkatkan produksi ikan di daerahnya. Terutama yang tidak mempunyai laut, akan sangat baik untuk memperbanyak kolam-kolam air tawar di pemukiman warga dan lainnya,\" pungkas Jafar. (fik)
Konsumsi Ikan Masyarakat Kuningan Masih Rendah
Kamis 25-04-2019,06:06 WIB
Editor : Husain Ali
Kategori :