Dua Jembatan Rusak, Lima Rumah di Lebakwangi Terancam Roboh MAJALENGKA- Bencana longsor atau pergerakan tanah yang semula terjadi di Dusun Cigintung Desa Cimuncang Kecamatan Malausma Kabupaten Majalengka, kini mulai merembet ke kawasan lain. Ratusan rumah warga Cigintung roboh, jalan yang menghubungkan Dusun Cigintung dengan Desa Cimuncang retak-retak ambles sedalam sekitar 10 meter, gedung Sekolah Dasar (SD), sarana keagamaan, serta balai Dusun Cigintung ikut hancur terseret longsor. Pantuan Radar di lapangan, retakan tanah atau pergeseran tanah yang terjadi di wilayah tersebut dari ke hari ke hari kondisinya semakin bertambah parah. Sekarang pergerakan tanah itu semakin meluas merambah ke wilayah tetangga desa Cimuncang, salah satunya Desa Lebakwangi Kecamatan Malausma. Jalan poros desa dan jembatan dari arah berbatasan Desa Ciranca menuju Desa Lebakwangi serta ratusan areal persawahan warga Desa Lebakwangi mengalami kerusakan cukup parah. Menurut Kepala Desa Lebakwangi H Endin Rojudin, bencana alam longsor atau pergeseran tanah yang terjadi di Dusun Cigintung Desa Cimuncang itu telah merambah ke wilayah Desa Lebakwangi. Warga dan pihaknya mengkhawatirkan pergeseran tanah itu akan mengancam pemukiman. Sebab, dari hasil pemantuan di lapangan, dampak dari pergeseran tanah itu telah menyebabkan lahan areal pertanian yang di Blok Rancaloa, Blok Rancaomas, Blok Reuma, Blok Kubang, Blok Bobojong, Blok Salahaur, dan Blok Kadulanggong, seluas 840 hektare, garapan 748 orang petani, menjadi rusak dan gagal masa tanam. Selain itu, jalan poros desa mengalami rusak parah dan dua buah jembatan yang menghubungkan antara Desa Ciranca dengan Desa Lebakwangi terancam ambruk, juga bendungan irigasi dan saluran air mengalami rusak berat, bahkan 5 unit rumah milik 7 kepala keluarga (KK) yang ada di Blok Bunihurip yakni rumah milik Atang (52), Didi (62), Uba (35), Udin (39) dan Emen (41), terancam roboh. “Tentu saja dengan adanya kejadian bencana alam, pergeseran tanah yang kejadiannya mirip gempa bumi ini, telah membuat gelisahan bagi warga desa kami. Selain warga petani desa kami harus mengalami kerugian yang cukup besar akibat lahan pertaniannya rusak parah, juga mengakibatkan jalan poros desa dan dua buah jembatan terancam ambruk, akses sarana transportasi dirasakan semakin menyulitkan,” papar Kades Lebakwangi H Endin Rojudin kepada Radar, Mingggu (5/5). Bila jembatan tersebut ambruk, sambungnya, transportasi menjadi tidak efisien. Pasalnya, warga Lebakwangi yang hendak menuju ke ibu kota Kecamatan Malausma dan wilayah Kecamatan Bantarujeg termasuk ke ibu kota Kabupaten Majalengka, tiada lain hanya dengan melewati jalan Desa Jagamulya atau dengan memutar melewati Dusun Tembong Desa Sindanghurip Kecamatan Bantarujeg. Meski sejauh ini kondisi jalan poros desa dan jembatan yang menghubungkan antara Desa Ciranca dengan Desa Lebakwangi telah mengalami rusak parah, namun jalur tersebut masih tetap dilalui kendaraan. Karena sejak kejadian bencana alam telah banyak mengundang perhatian warga dari berbagai daerah berkunjung untuk melihat keberadaan bekas lokasi permukiman warga Dusun Cigintung yang telah rusak parah, termasuk warga yang hendak menuju ke Desa Cimuncang menggunakan jalur yang dari arah Ciranca-Lebakwangi. “Kami sangat mengkhawatirkan jika jalur tersebut banyak dilewati oleh kendaraan, dikhawatirkan jalur Ciranca-Lebakwangi kondisinya akan semakin bertambah parah. Terlebih lagi, dengan melihat kondisi badan jembatan yang sudah patah, dikhawatirkan akan terancam ambruk,” tandasnya. H Endin memperkirakan jalur tersebut akan putus total bilamana terus-terusan dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat. Oleh karenanya, untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diharapkan, warganya secara bergotong-royong berjaga-jaga dan mengatur arus kendaraan yang lewat, baik dari arah Desa Lebakwangi maupun dari arah Desa Ciranca. Pihaknya berharap jalur tersebut ditutup, karena mengingat terus-menerus terjadinya pergerakan tanah. Adapun terkait dengan 5 unit rumah milik 7 KK yang terancam longsor itu, katanya dari pihak Pemdes Lebakwangi telah mengupayakan dengan evakuasi mereka dititipkan pada rumah saudaranya. Sebab, jika mereka harus menetap tinggal di sana, dikhawatirkan akan terjadi pergeseran tanah yang besar lagi dan dikhawatirkan akan dapat mengancam keselamatan warga. (har)
Pergerakan Tanah Makin Meluas
Senin 06-05-2013,18:37 WIB
Editor : Dedi Darmawan
Kategori :