PALEMBANG - Pemain Sriwijaya FC harus mengakrabkan diri dengan lapangan buruk di Liga-2. Sebab, kualitas lapangan di kompetisi kasta kedua nasional tersebut banyak yang masih di bawah standar Liga-1. Itu artinya, kualitas lapangan jauh di bawah Gelora Sriwijaya Jakabaring, markas Sriwijaya FC. Rumput lapangan gundul, permukaan bergelombang alias tidak rata, keras, jika hujan tampak genangan air di lapangan. Kondisi itu bakal dijumpai Yongky Aribowo dkk ketika berjuang merebut tiket Liga-1 musim 2020 nanti. Seperti saat uji coba melawan Persebi Boyolali, Minggu (28/4) lalu. Kondisi itu sebagaimana dikatakan Manda Cingi. Mantan playmaker Sriwijaya FC itu, musim lalu membantu Semen Padang berjuang lolos Liga-1 dari Wilayah Barat. Wilayah yang kemungkinan sama dengan Sriwijaya FC jika melihat geografis. \"Benar sekali. Banyak tim yang lapangannya bisa dibilang tidak memenuhi syarat di Liga-2. Tapi memang banyak juga yang bagus. Jadi, semua pemain harus siap dengan keadaan seperti itu,\" ungkap Manda dikutip situs klub. Manda menjelaskan, tim wilayah barat dengan kualitas lapangan kurang bagus di antaranya Aceh United, Perserang Serang, dan Persibat Batang. Bagusnya, saat away ke daerah tersebut, Manda tidak merasakan pertandingan di bawah guyuran hujan. Jadi, selama tur ke tempat-tempat itu hanya merasakan kerasnya permukaan lapangan yang kurang rata. Pemain Sriwijaya FC memang pantas adaptasi dengan lapangan kurang bagus. Kemungkinan besar, dengan 48 peserta dibagi menjadi dua wilayah untuk Liga-2. Sriwijaya FC akan satu grup dengan Persiraja, Aceh United, PSPS Riau, Persita Tangerang. Kemudian, Cilegon United FC, Perserang Serang, Persibat Batang, Persis Solo, PSIR, PSCS Cilacap, PSGC Ciamis, dan Bogor FC. Ini jika berdasarkan geografis. (mid)
Sriwijaya FC Waspadai Lapangan Buruk
Jumat 03-05-2019,07:37 WIB
Editor : Husain Ali
Kategori :