29 Calhaj Gagal ke Tanah Suci, Kemenag Belum Dapat Info Tambahan Kuota dari Arab Saudi

Jumat 03-05-2019,21:00 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

CIREBON – Harapan menunaikan rukum Islam kelima, pupus untuk 29 calon jamaah haji (calhaj) Kota Cirebon. Ada yang sakit, meninggal dunia, hingga gagal melunasi Biaya Penyelenggaraan Haji (BPIH) yang ditetapkan pemerintah. Kepala Seksi Pemberangkatan Haji dan Umrah Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Cirebon, Jajang Badruzaman menyatakan, khusus untuk calhaj yang mengundurkan diri atau menunda pemberangkatan mereka masih bisa mengikuti pelaksanaan di tahun berikutnya. “Bagi yang mundur, tahun depan langsung muncul namanya. Kalau nanti mundur lagi, boleh dikasih waktu satu kali lagi. Kalau mundur lagi, berarti namanya di-delete,\" kata Jajang, kepada Radar Cirebon, Kamis (2/5). Dari data Kemenag Kota Cireon, dari 29 calhaj gagal berangkat, 21 diantaranya mengundurkan diri dikarenakan tidak melunasi BPIH tahap pertama pada 30 Maret sampai dengan 15 April. Sementara delapan lainnya meninggal dunia. Calon jamaah haji yang gagal berangkat secara otomatis langsung digantikan posisinya oleh calhaj cadangan yang telah disiapkan. Tercatat hingga saat ini, terdaftar 17 calon jamaah haji yang berstatus cadangan. Mereka yang berstatus pengganti ini, namanya sudah muncul. Mereka juga sudah melakukan pelunasan BPIH tahap kedua dari mulai tanggal 30 April sampai dengan 10 Mei. Pelunasan BPIH bagi calon jamaah haji asal Kota Cirebon sebesar Rp34,9 juta. Namun dirinya belum bisa memastikan jadwal pemberangkatan calon jamaah haji asal Kota Cirebon yang tergabung dalam Kelompok Terbang (Kloter) 74. Sebelumnya, Pemerintah Arab Saudi telah memberikan tambahan kuota jamaah haji asal Indonesia sebanyak 10 ribu orang. Dari puluhan ribu itu Jajang belum mengetahui berapa kuota jamaah haji untuk kabupaten/kota. Yang jelas, Provinsi Jawa Barat memperoleh tambahan kuota sebanyak 347 jamaah haji. (awr)

Tags :
Kategori :

Terkait