Mahrom dan Lansia Jadi Prioritas Calhaj Cadangan

Sabtu 04-05-2019,16:30 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

CIREBON-Sebanyak 21 calon jamaah haji (calhaj) Kota Cirebon mengundurkan diri. Mereka  tidak melakukan pelunasan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) tahap pertama pada 30 Maret sampai dengan 15 April 2019 lalu. Penundaan pelunasan ini juga beragam penyebabnya. Mulai dari menunda untuk tahun depan atau memiliki uang untuk melunasi BPIH. Sementara itu, delapan calon Jamaah haji lainya meninggal dunia. Berdasarkan data Kementerian Agama (Kemenag) Kota Cirebon, sedikitnya terdapat 29 calhaj yang gagal berangkat. Menurut Kepala Seksi Pemberangkatan Haji dan Umrah Kantor Kemenag, Jajang Badruzaman menjelaskan, untuk mengisi kuota yang gagal berangkat akan digantikan oleh calhaj cadangan. Mereka yang mendapat kesempatan diprioritaskan adalah mahrom dan calhaj lansia. “Di pelunasan BPIH tahap kedua ini memang diprioritaskan untuk mahrom dan juga lansia,” ungkap Jajang, saat ditemui di kantornya. Menurut Jajang, mahrom adalah orang terdekat atau kepercayaan. Misalnya ada calon yang jamaah haji yang daftarnya berdua dengan istri atau suaminya, tapi yang namanya muncul dalam sistem informasi dan komputerisasi haji terpadu (Siskohat) untuk melakukan ibadah haji hanya salah satu pihak saja. setelah ada yang tidak melunasi BPIH, baru setelah itu namanya muncul dan bisa melaksanakan ibadah haji dengan mahromnya. Sampai sekarang ada 17 jamaah haji yang cadangan. Sementara sisanya mahrom dan lansia. Mereka sudah melakukan pelunasan BPIH tahap kedua dari mulai tanggal 30 April sampai dengan 10 Mei mendatang” lanjutnya. Meski demikian, calon jemaah haji yang mengundurkan diri atau menunda pemberangkatan bisa langsung mengikuti pelaksanaan ibadah haji tahun berikutnya. “Bagi yang mundur, tahun depan langsung muncul namanya. Tapi kalau nanti mundur lagi boleh dikasih waktu satu kali lagi mundur. Setelah dua tahun, baru yang ketiganya harus berangkat kalau tidak berangkat berarti namanya di delete,\" kata Jajang. Sementara itu, terkait dengan jadwal keberangkatan hingga kedatangan logistik keperluan ibadah haji, hingga vaksinasi untuk calon jamaah haji, disebutnya belum ada jadwal yang diputuskan. Meski begitu, proses itu bisa dilakukan usai menentukan nama nama yang pasti berangkat dalam pelaksanaan ibadah haji tahun ini. Sebelumnya, Pemerintah Arab Saudi telah memberikan tambahan kuota jamaah haji asal Indonesia sebanyak 10 ribu orang. Dari puluhan ribu itu Jajang belum mengetahui berapa kuota jamaah haji untuk kabupaten/kota, hanya saja provinsi Jawa Barat memperoleh tambahan kuota sebanyak 347 jamaah haji. Ditambahkanya, untuk pelunasan BPIH bagi calon jamaah haji asal Kota Cirebon, sebesar Rp34,9 juta. Namun dirinya belum bisa memastikan jadwal pemberangkatan calon jamaah haji asal Kota Cirebon yang tergabung dalam Kelompok Terbang (Kloter) 74, karena masih dalam tahap pelunasan BPIH. (awr)

Tags :
Kategori :

Terkait