Puasa Bukan Melemahkan, Tapi Menguatkan

Sabtu 11-05-2019,08:00 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

BANDUNG – Bulan suci Ramadan menjadi momentum yang tidak bisa dilupakan oleh seorang Dudi Sudrajat Abdurachim. Pria yang saat ini menjabat sebagai Asisten Bidang Administrasi Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat, pernah merasakan menjalani ibadah puasa di luar negeri dengan kondisi cuaca yang berbeda di Indonesia. “Saat acara seminar di Washington DC, Amerika Serikat tahun 2014, saya menjani ibadah puasa lebih dari 16 jam karena tengah musim panas. Sehingga, waktu siang hari lebih panjang dari malam hari,” ungkapnya. Tentu saja kondisi ini menjadi tantangan tersendiri. Pasalnya, kata pria kelahiran Bandung 24 September 1961 itu, tidak seperti di Tanah Air. Mayoritas warga Amerika Serikat tidak menjalankan ibadah puasa. Kemudian, sulit mencari makanan yang cocok di lidah dan halal secara syariah. “Beruntung, saya dan rombongan sudah menyiapkan bekal makanan instan dari sini untuk keperluan buka puasa dan sahur,” terangnya. Tentu bagi yang tidak biasa, akan terasa berat menjalankannya. Namun, dengan tekad dan niat beribadah puasa karena Allah SWT, hal tersebut bukan menjadi halangan. Dia memahami, jika ibadah puasa itu bukan untuk melemahkan tubuh, justru sebagai latihan untuk menguatkan rohani. “Tubuh butuh makanan dan nutrisi untuk kekuatan fisik, untuk menguatkan akal butuh nutrisi ilmu pengetahuan. Sementara untuk menguatkan rohani kita salah satunya degan menjalankan ibadah puasa,” bebernya. Dalam kesempatan ramadan ini, pihaknya menyampaikan pesan bahwa menjalankan ibadah puasa Ramadan selama 1 bulan merupakan ajang recovery hidup selama setahun, sehingga ada keseimbangan. “Kalau sehari kita diberi waktu 5 kali untuk beribadah kepada Allah SWT, kalau seminggu kita juga diberi waktu untuk Salat Jumat, dan setahun itu ada puasa. Ini semua sebagai kendali dan keseimbangan kita dalam menjalani hidup,” pungkasnya. (jun)  

Tags :
Kategori :

Terkait